Kata
Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam
bentuk sederhana. Tak lupa salawat dan salam tercurah atas junjungan Nabi besar
Muhammad saw yang telah membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam yang
terang-benderang.
Atas batuan dan bimbingan semua
pihak maka makalah ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu patutlah
kiranya penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.
BapakDr.Herman
SPd, MSi selaku dosen mata kuliahPengantar Ilmu Ekonomi dan Akuntansi jurusan
Pendidikan IPS
2.
Kedua
orang tua tercinta yang memberi motivasi kepada penulis sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
3.
Rekan-rekan
yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kririk dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Besar harapan penulis agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.
Makassar, September 2014
Selvi Diana
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL i
KATA
PENGANTAR ii
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang 1
B.
Rumusan
Masalah 1
C.
Tujuan
Penulisan 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Konsep
Ilmu Ekonomi 2
B.
Siklus
Kegiatan Ekonomi 9
C.
Konsep
Makro dan Mikro Ekonomi 12
BAB
V PENUTUP
A.
Kesimpulan 13
B.
Saran 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Kata
Pengantar
Ilmu ekonomi
adalah bagian ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam upaya
memenuhi kebutuhan. Seperti kita tahu bahwa kebutuhan manusia itu banyak
beraneka ragam. Satu kebutuhan terpenuhi akan muncul kebutuhan lain. Kebutuhan
ini bertambah dan akan terus berkembang baik jumlah maupun kualitasnya
mengikuti kemajuan peradaban manusia.
Lalu untuk apa kita perlu
mempelajari ilmu ekonomi? Ilmu ekonomi
perlu kita pelajari karena barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan
manusia jumlahnya terbatas, dalam arti kurang dari yang dibutuhkan atau
diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Kenyataan inilah yg akhirnya
menimbulkan persoalan bagi manusia sekaligus yang melatarbelakangi munculnya
ilmu ekonomi.
Selanjutnya
untuk mempelajari ilmu ekonomi
ini maka pada bab ini Anda dapat belajar konsep dasar ilmu ekonomi yang secara
bertahap akan membahas Pengertian ekonomi, inti masalah Ekonomi, Tindakan
Ekonomi, Prinsip Ekonomi, Motif Ekonomi, Hukum Ekonomi, Kegiatan Ekonomi,
Pelaku ekonomi, PolitIk Ekonomi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Konsep Ilmu
Ekonomi ?
2. Bagaimana Siklus kegiatan
Ekonomi ?
3. Bagaimanakah Konsep Makro dan
Mikro Ekonomi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang konsep
ilmu ekonomi
2. Menjelaskan siklus kegiatan
ekonomi
3. Menjelaskan konsep makro dan
mikro ekonomi
BAB
II
PEMBAHASAN
KONSEP ILMU EKONOMI
A.
Pengertian
Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi petama kali
digunakan oleh Xenophone, seorang
ahli filsafat Yunani. Istilah ekonomi bersal dari suku kata yunani yaitu :
OIKOS dan NOMOS yang artinya pengaturan rumah tangga. Dengan demikian, secara
sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, cara
pengelolaan rumah tangga. Sedangkan ilmu yang mempelajari bagaimana tiap rumah
tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untukmemenuhi
kebutuhan mereka disebut ilmu ekonomi.
Secara lebih luas ilmu ekonomi
dikemukakan oleh Prof. DR. J.L Mey JR. yaitu bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran. Sedangkan Adam
Smith mendefinisikan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang
terbatas guna mencapai tujuan tertentu.
Dari dua definisi tersebut,
selanjutnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah
laku manusia dalam masyarakat secara individu atau secara bersama-sama, dalam
usaha untuk memenuhi keburuhan guna mencapai kemakmuran. Kemakmuran adalah keadaan dimana semua
kebutuhan kebendaan dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau
ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi merupakan bagian dari
ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dari segi pemenuhan kebutuhan. Karena
sebagian besar perbuatan manusia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka
ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan sosial.
Ilmu Ekonomi sebagai bagian dari
Ilmu Sosial mendapat julukan sebagai The Queen of the Sosicial Science (ratu
ilmu-ilmu sosial) karena ilmu ekonomi satu dari antara ilmu-ilmu sosial yang
menggunakan metode kuantitaif di dalam analisis-analisisnya. Adapun untuk memecahkan
persoalan ekonomi, dapat digunakan ekonometri yang merupakan perpaduan ilmu
ekonomi dan matematika.
B.
Inti
Masalah Ekonomi
Kebutuhan hidup
manusia itu banyak dan beraneka ragam dan bertambah terus. Satu kebutuhan
manusia terpenuhi maka akan muncul kebutuhan kedua, kebutuhan kedua terpenuhi
akan muncul kebutuhan ketiga dan seterus seperti tidak pernah ada habisnya.
Disisi lain jika kita amati alam tidaklah royal memeberikan apa yang kita
butuhkan. Barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas,
langka dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Kenyataan itulah yang
akhirnya menimbulkan persoalan dan masalah bagi manusia, “ Bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka
ragam dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas”.
C.
Tindakan
Ekonomi
Telah kita ketahui bahwa
keterbatasan alat pemuas kebutuhan merupakan masalah dari segala sumber masalah
ekonomi. Untuk itu kita harus melakukan pilihan ekonomi, yaitu memilih
kebutuhan mana yang harus kita dahulukan dan kebutuhan mana yang harus kita
tunda. Melakukan pilihan ini merupakan salah satu contoh tindakan ekonomi.
Memilih, berarti kita berusaha
mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang hendak kita
penuhi. Memilih berarti kita telah mempertimbangkan kebutuhan mana yang
hendak kita korbankan dan kebutuhan mana yang hendak kita hasilkan. Orang
dikatakan bertindak ekonomi, apabila ia berhasil memilih perbandingan yang
sebaik mungkin antara pengorbanan dan hasilnya.
Dalam hal
memilih, jelas ada barang yang dihasilkan dan ada barang yang dikorbankan.
Tidak mungkin semua kebutuhan terpenuhi. Orang disebut bertindak ekonomi,
apabila berhasil memilih perbandingan yang terbaik antara pengorbanan dan
hasil, sehingga: (1) kebutuhan terpenuhi dengan sebaik mungkin, dan (2)
pengorbanan yang sedikit mungkin. Hal inilah yang dirumuskan dalam Prinsip
Ekonomi.
Bagi seorang konsumen dikatakan bertindak ekonomi
apabila ia dapat membagi-bagi penghasilannya yang terbatas untuk keperluan
makan, minum, pakaian, dan lain-lainnya sedemikian rupa sehingga
kebutuhan-kebutuhan hidupnya terpenihi dengan sebaik mungkin (optimal). Bagi
seorang produsen dikatakan bertindak ekonomi apabila dapat
mempertimbangkan dengan baik berapa hasil yang hendak dicapai dengan
pengorbanan yang harus dikeluarkan. Demikian pula bagi pemerintah harus bertindak ekonomi dengan cara mengalokasikan
uang negara yang terbatas untuk perbaikan jalan, mendirikan bangunan,
mengembangkan pendidikan, kesehatan dan lain-lainnya.
D.
Prinsip Ekonomi
Dalam
ilmu ekonomi kita mengenal suatu kaidah yang dapat dipakai sebagai pedoman umum
untuk melakukan tindakan ekonomi. Kaidah itu disebut prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah :
·
Suatu
cara bertindak dengan berusaha mencapai hasil sebesar mungkin (optimal)
dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan atau
·
Suatu
cara bertindak untuk mencapai hasil tertentu dengan mengeluarkan pengorbanan
sekecil mungkin.
Istilah lain
yang berhubungan dengan prinsip ekonomi adalah efisien. Efisiensi menunjukkan perbandingan yang seoptimal mungkin antara
pengorbanan dan hasil. Jadi cara kerja yang efisien menunjukkan bahwa suatu
hasil dicapai dengan pengorbanan yang paling sesuai tanpa pemborosan.
E.
Motif
Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan atau hal-hal
yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi bagi seseorang
itu berbeda-beda, namun motif utama yang
mendorong mereka melakukan kegiatan ekonomi adalah keinginan memenuhi kebutuhan
hidup untuk mencapai kemakmuran. Adapun motif ekonomi lainnya adalah :
1.
Motif memperoleh
keuntungan
Motif
ini merupakan dorongan wajar bagi pengusaha untuk mendapatkan keuntungan yang
besar dalam rangka memeperbesar usahanya.
2. Motif
memperoleh penghargaan
Motif
ini merupakan motif agar terpandang dan dihargai oleh masyarakat sekitarnya.
Untuk itu ia tampil dengan gaya mewah dan senang memeberi bantuan agar mendapat
pujian/penghargaan dari pihak lain.
3. Motif
memperoleh kekuasaan ekonomi
Motif
ini merupakan motif ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi, setelah seseorang
sukses mengembangkan usahanya dan mendirikan cabang-cabang usahanya disetiap
kota, ia tetap berusaha mengembangkan usahanya. Kadang-kadang motif memperoleh
kekuasaan sulit dibedakan dengan motif memperoleh penghargaan
4. Motif
sosial / membantu sesama
Dalam hal ini
kegiatan ekonomi seseorang didorong bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri
tetapi juga untuk kepentingan berbuat sosial seperti membantu korban bencana
alam, memberi sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.
F.
Hukum
Ekonomi
Hukum ekonomi
adalah ketentuan-ketentuan yang menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa
ekonomi. Artinya, bagaimana hubungan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya.
Ada 2 (dua) hubungan pertistiwa ekonomi yaitu hubungan sebab akibat dan
hubungan saling mempengaruhi
1.
Hubungan Sebab-Akibat
(kausal)
Hubungan sebab-akibat
atau hubungan kausal adalah hubungan peristiwa yang satu mengakibatkan
peristiwa yang lain. Kejadian ini tidak dapat berlaku sebaliknya.
Contoh hubungan ini
adalah hubungan antara jumlah uang beredar dalam masyarakat dengan kenaikan
harga. Apabila jumlah uang beredar bertambah, harga barang-barang akan naik.
Hubungan kausal ini tidak dapat berlaku sebaliknya dimana kenaikan harga barang
tidak menyebabkan bertambahnya jumlah yang beredar.
2.
Hubungan Saling
Mempengaruhi (Fungsional)
Hubungan saling
mempengaruhi adalah hubungan dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi.
Hubungan saling mempengaruhi disebut juga hubunganfungsional.
Contoh hubungan ini
adalah hubungan antara harga dengan permintaan barang. Apabila harga suatu
barang naik, permintaan atas barang berkurang. Di sini harga mempengaruhi
permintaan. Sebaliknya, apabila permintaan bertambah, harga akan naik. Dalam
hal ini terjadi hubungan timbal balik dimana harga mempengaruhi permintaan dan
sebaliknya permintaan juga mempengaruhi harga.
Perlu diketahui bahwa hukum
ekonomi itu tidak berlaku mutlak tetapi lebih tepat disebut tendensi atau
kecendrungan. Hukum ekonomi berlaku dengan syarat ceteris paribus, yaitu jika
hal-hal lain di dalam masyarakat yang diluar objek penelitian tidak berubah.
Faktor-faktor
ceteris paribus tersebut adalah :
a. Pendapatan
harus tetap
b. Selera
(taste) orang tetap atau tidak berubah
c. Harga
barang lain tetap
d. Barang
substitusi tidak ada
e. Pengharapan
pada masa depan tetap.
Contoh hukum
permintaaan yang menerangkan bahwa jika
harga naik maka permintaan berkurang dan demikian sebaliknya
jika harga turun permintaan bertambah.
G.
Kegiatan
Ekonomi
Kegiatan ekonomi
di dalam suatu perekonomian sangatlah kompleks. Kegiatan tersebut meliputi
berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Dan kegiatan ini
berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh
masyarakat dalam suatu perekonomian. Produksi, adalah setiap usaha menghasilkan atau
menciptakan kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Distribusi, adalah setiap usaha
menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen, dan Konsumsi adalah penggunaan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
H.
Pelaku
Ekonomi
Pada hakikatnya
di dalam masyarakat terdapat tiga kelompok pelaku ekonomi, yaitu 1. Perorangan
yang tergabung dalam rumah tangga keluarga,
2. Perusahaan
atau rumah tangga produksi,
3. Pemerintah
atau rumah tangga negara.
4. Bagi negara
yang mempunyai hubungan internasional masih ada satu kelompok pelaku ekonomi
lagi, yaitu masyarakat luar negeri.
I.
Pembagian
Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi
muncul dan berkembang melalui suatu proses yang panjang. Ilmu ekonomi dianggap
sebagai suatu disiplin baru mulai tahun 1776, yaitu sejak ditulisnya sebuah
buku oleh seorang ahli ekonomi, ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul “An Inquiri
into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations
(1776). Tahun tersebut sering dianggap sebagai tahun kelahiran ilmu
ekonomi dan Adam Smith dianggap sebagai bapak Ilmu ekonomi karena telah
memberikan dasar dan konsep yang jelas secara utuh.
Kemudian pada
perkembangannya kita mengenal pembedaan ilmu ekonomi didasarkan pada penekanan
tema pembahasan oleh para pakar ekonomi, hingga membentuk cabang-cabang ilmu
seperti :
·
Ekonomi Deskriptif
Ekonomi deskriptif
adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menggambarkan secara apa adanya tentang
kehidupan ekonomi suatu daerah/negara pada suatu masa tertentu dalam bentuk
angka, grafik, kurva, atau bentuk penyajian lainnya. Melalui bentuk-bentuk
penyajian tersebut, akan terlihat penggambaran kondisi yang sebenarnya sehingga
dapat digunakan untuk analisis suatu permasalahan ekonomi.
·
Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan
adalah penerapan teori-teori ekonomi untuk memecahkan permasalahan ekonomi
tertentu. Artinya bahwa kerangka-kerangka pengertian dari analisis ekonomi
teori digunakan untuk membuat atau merumuskan kebijakan-kebijakan,
pedoman-pedoman yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu. Dengan
demikian, ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan menerapkan pengertian
ekonomi pada masalah-masalah tertentu. Berkenaan dengan spesialisasi dan
penerapan pada bidang-bidang khusus menimbulkan cabang-cabang ilmu
ekonomi, seperti ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi moneter,
ekonomi dan manajemen perusahaan, ekonomi internasional,
ekonomi pertanian.
·
Ekonomi Teori
Ekonomi teori merupakan ilmu ekonomi
yang mempelajari ekonomi berdasarkan teori-teori. Teori ekonomi mempelajari
hubungan peristiwa ekonomi yang satu dengan peristiwa ekonomi yang lain dan
merumuskannya menjadi hukum ekonomi. Dengan demikian, teori ekonomi digunakan
sebagai acuan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan yang bertujuan untuk
kemakmuran dan kesejahteraan. Ilmu ekonomi secara umum dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar. Kedua-duanya mempelajari masalah-masalah ekonomi, namun
permasalahan ekonomi yang dipelajari berbeda dalam sudut pandangnya. Meskipun
demikian, kedua kelompok tersebut masih tetap saling berkaitan satu dengan yang
lain.
J.
Ilmu Ekonomi dan Kemakmuran
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia, ada tiga arti kata makmur, yaitu:
o Banyak
hasil;
o Banyak
penduduk dan sejahtera;
o Serba
kecukupan tidak kekurangan;
Dari penjelasan
di atas dapat kita lihat bahwa kata makmur itu berkaitan erat dengan keadaan di
mana segala kebutuhan manusia itu telah tercukupi, dan kecukupan dalam diri
manusia telah tercapai. Kemakmuran erat dengan makna cukup. Kecukupan
sebagaimana dimaksudkan di sini tentu saja meliputi aspek material dan
spiritual. Artinya, seorang manusia dikatakan telah makmur apabila ia telah
merasa cukup, baik spiritual maupun material, dengan jalan memenuhi segenap
kebutuhannya.
Seperti kita
ketahui ilmu ekonomi mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup di dalam masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya. Pada hakikatnya
yang dipelajari oleh ilmu ekonomi terbatas pada kesejahteraan material, yaitu
yang berhubungan dengan benda dan atau jasa. Untuk selanjutnya, kesejahteraan
material yang berhubungan dengan benda dan jasa akan disebut kemakmuran.
Dalam hal ini
masyarakat dapat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan kebendaan dapat
dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Sehubungan dengan itu, tingkat kemakmuran
masyarakat dapat diukur dan banyaknya benda dan jasa yang dihasilkan serta
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sesuai dengan
perkembangan penduduk serta kemajuan ilmu dan teknologi, jenis dan jumlah
kebutuhan hidup akan selalu bertambah. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut
produksi barang dan jasa perlu terus-menerus ditingkatkan. Dalam hal ini ilmu
ekonomi sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan yang berhubungan dengan
usaha meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Kecuali hal-hal
tersebut di atas, ilmu ekonomi juga memberi petunjuk cara pembagian pendapatan
yang diperoleh dan produksi barang dan jasa yang merata (adil). Dengan
demikian, sasaran ilmu ekonomi adalah meningkatnya kemakmuran dan pemerataan
pendapatan di kalangan masyarakat.
SIKLUS KEGIATAN
EKONOMI
X
Keterangan
:
I.
RTK,
memberikan faktor produksi tanah, tenaga kerja dan modal.
II.
Perusahaan
memberikan balas jasa berupa gaji dan upah, sewa ataupun bunga, untung.
® kedua transaksi
pada pasar faktor produksi
III.
RT
melakukan pembayaran atas produk (barang / jasa) yang diberikan perusahaan
IV.
Perusahaan
memberikan pelayanan
V.
RT
menyimpan yang dalam bentuk tabungan yang digunakan untuk melakukan investasi
kepada perusahaan ® terjadi dipasar modal.
VI.
RT
membayar pajak pada pemerintah yang digunakan untuk membeli produk dari
perusahaan yang digunakan untuk menjalankan pemerintahan, pengeluaran
pemerintah itu bida juga digunakan untuk investasi dan investasi pada
perusahaan.
X Siklus
aktivitas ekonomi
Dapat diartikan sebagai pola hubungan yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dari para pelaku ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi, ada 4 pelaku ekonomi :
1.
Rumah
tangga konsumen (RTK)
2.
Rumah
tangga produsen (RTP)
3.
Rumah
tangga negara (RTN)
4.
Masyarakat
luar negeri
X Peran
para pelaku ekonomi
Peran subjek yang
menjalankan kegiatan ekonomi & para pelaku mempunyai peran berbeda satu
sama lain.Dari dua perbedaaan peran itulah terjadi hubungan interaksi satu
dengan lainnya.
X
Peran
RTK ® dalam hal ini Konsumen
Berperan
memasok faktor produksi kepada rumah tangga produsen (RTP) & RTN yang
digunakan untuk proses produksi. Dari peran tersebut RTK & menerima balas
jasa dalam bentuk pendapatan gaji sewa & bunga.
Pendapatan
tersebut digunakan RTK untuk memenuhi barang dan jasa diproduksi RTP guna
memenuhi kebutuhan hidupnya. Penghasilan lain diberikan kepada pemerintah dalam
bentuk pajak.
X
Peran
RTP ® dalam hal ini
Perusahaan
Produsen
berperan mengusahakan / mengelola faktor-faktor produksi yang diperoleh dari
RTK untuk dijadikan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Dari kegiatan
ini RTP menerima keuntungan. Sebagian dari laba diserahkan kepada RTN berupa pajak
sebagai partisipasi pembangunan.
X
Peran
RTN ® Pemerintah
Pemerintah
berperan menyediakan kebutuhan publik yang tidak disediakan oleh RTK & RTP
seperti jalan raya, sekolah, RSU. Pembiayaan dari pajak yang dipungut dari RTK
& RTP selain peran tersebut perusahaan yang dapat melakukan kegiatan yang
dilakukan RTP melalui BUMN.
X
Peran
ekonomi masyarakat Luar Negeri
Kelompok rumah
tangga ini berperan sebagai pengexpor dan pengimpor.
a.
Barang
dan jasa
b.
Modal
c.
Tenaga
ahli / tenaga kerja
d.
Wisatawan
mancanegara
X
Siklus
Aktivitas Ekonomi :
Pada siklus
aktivitas ekonomi sederhana hanya melibatkan 2 pelaku ekonomi RTK & RTP
para konsumen dalam kelompok RTK membutuhkan barang dan jasa dari RTP
Dari proses pemenuhan kebutuhan menimbulkan transaksi
antara RTK dan RTP sehingga terjadilah arus barang dan jasa yang diimbangi arus
uang sebagai pembayaran atas pembelian barang dan jasa tersebut.
Sedangkan bagi RTP untuk dapat melayani permintaan
masyarakat akan barang dan jasa, maka RTP memerlukan faktor produksi berupa
alam / tanah, tenaga kerja, modal, dan skill kewirausahaan. Dan sebagai pemasok
RTK memperoleh balasa jasa berupa sewa, upah / gaji, laba, deviden.
Kenyataannya kegiatan ekonomi tidak hanya melibatkan RTP
+ RTK ada pihak lain yang tidak bisa kita abaikan yaitu pemerintah dan
masyarakat luar negeri.
Sebagai pelaku ekonomi pemerintah berusaha melakukan
produksi terutama jasa-jasa produksi.
c/o : pendidikan, kesehatan, keamanan dll.
Untuk proses produksi tersebut, pemerintah membutuhkan
faktor produksi dan barang dan jasa.
X
Bagi
pemerintahan pengeluaran tersebut dikenal dengan istilah belanja rutin dan
pembangunan ada pembayaran lain premi dan subsidi.
Sumber dana pemerintah diperoleh sebagian besar dari
sektor pajak yang berasal di RTP & RTK
Pendapatan sumber daya produktif
Kegiatan produksi diartikan usaha untuk menambah nilai
guna barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam proses produksi diperlukan faktor produksi berupa :
·
alam
/ tanah
·
tenaga
kerja
·
modal
·
skill
Faktor produksi ini berasal dari masyarakat / RTK sebagai
balas jasa atas penyerahan faktor produksi ini masyarakat memperoleh pendapatan
berupa :
·
sewa
/rent
·
upah
gaji /wages
·
deviden,
bunga /interest
·
laba
usaha /profit
KONSEP MAKRO DAN MIKRO EKONOMI
A.
EKONOMI MAKRO
Apabila di dalam ekonomi mikro
menganalisa kegiatan-kegiatan dan permasalahan ekonomi dan unit-unit ekonomi
individual, maka di dalam ekonomi makro menganalisanya dari pendekatan
sebaliknya. Artinya, yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah variabel variabel
total seperti pendapatan nasional, konsumsi, tabungan masyarakat, investasi
total, dan sebagainya. Ekonomi makro menganalisa keadaan keseluruhan dari
kegiatan perekonomian. Ekonomi makro tidak membahas kegiatan yang dilakukan
oleh seorang produsen, seorang konsumen, atau seorang pemilik faktor produksi,
tetapi pada keseluruhan tindakan para konsumen, para pengusaha, pemerintah,
lembaga keuangan, dan negara lain serta bagaimana pengaruh tindakan-tindakan
tersebut terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Kelahiran teori ekonomi makro ditandai
dengan keluarnya sebuah buku yang berjudul The
General Theory of Employment, Interest and Money pada tahun 1937 yang
ditulis oleh John Maynard Keynes, seorang ahli ekonomi dari Universitas Cambridge, Inggris. Buku
tersebut juga dipandang sebagai tonggak yang sangat penting dalam sejarah
pemikiran ekonomi Barat.
Keynes dalam buku tersebut menyajikan
suatu teori yang menunjukkan bahwa pengangguran dapat terjadi dan bahkan untuk
jangka waktu yang tidak terbatas. Banyak ahli ekonomi kemudian menerima
pendapat Keynes, dan kelompok ini disebut Keynesian Economist yang sampai
sekarang diterima dan dipraktikkan di banyak negara. Seperti halnya yang
terjadi dalam konteks ekonomi mikro, pemerintah sebuah negara tidak pernah menghadapi
kondisi ekonomi makro yang stabil dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, gejolak
makroekonomi lebih sering terjadi dan lebih terasa dampaknya karena gejolak
makroekonomi berpengaruh pada seluruh elemen perekonomian negara. Dalam
perkembangannya, permasalahan makroekonomi dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu masalah makroekonomi jangka pendek dan masalah makroekonomi jangka
panjang.
Ada tiga masalah makro ekonomi jangka
pendek yang harus diatasi setiap saat. Ketigamasalahtersebutadalahsebagaiberikut.
(1)
Inflasi.
Inflasi merupakan salah satu masalah
ekonomi yang selalu dialami oleh hampir semua negara. Pembicaraan tentang
inflasi selalu dikaitkan dengan kenaikan harga, karena harga merupakan
indikator penentuan inflasi. Yang dimaksud inflasi adalah suatu keadaan dimana
terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus
menerus. Dengan demikian, bila dalam masyarakat terjadi kenaikan satu atau
beberapa barang dan bersifat sementara, maka kondisi semacam itu tidak dianggap
sebagai inflasi. Oleh sebab itu kondisi semacam itu tidak dianggap sebagai
suatu masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya.
Meskipun inflasi tidak secara
otomatis menurunkan standar hidup, namun inflasi tetap merupakan masalah,
karena tiga alasan sebagai berikut:
(a).
Mengakibatkan redistribusi pendapatan
di antara anggota masyarakat.
(b).
Menyebabkanpenurunanefisiensiekonomi.
(c).
Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.
Penggolongan
Inflasi
Inflasi dapat digolongkan menjadi
beberapa macam sesuai dengan kriteria dan tujuan yang kita inginkan.
Pengolongan dapat dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keparahan inflasi,
penyebab terjadinya inflasi, atau asal sumber inflasi.
Penggolongan
berdasarkan tingkat keparahan dapat bedakan menjadi:
1.
Inflasi
ringan (di bawah 10% setahun)
2. Inflasi
sedang (antara 10% - 30% setahun)
3. Inflasi
berat (antara 30% - 100% setahun)
4. Hiperinflasi
(di atas 100% setahun)
Penentuan
tingkat keparahan inflasi sangat relatif (subyektif) karena tergantung pada
selera pihak yang membaginya.
Penggolongan
yang kedua adalah berdasar penyebab awal dari inflasi. Berdasar kriteria
penyebab inflasi kita dapat membedakan dua macam inflasi:
1. Demand inflation.
Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu
kuat.
2. Cost inflation.
Inflasi ini timbul karena kenaikkan
ongkos produksi.
Dampak
kedua macam inflasi tersebut, dari segi kenaikan harga output, tidak berbeda,
tetapi dari segi volume output (GDP riil) ada perbedaan. Dalam kasus demand inflation, biasanya ada
kecenderungan untuk output (GDP riil) meningkat bersama-sama dengan kenaikan
harga umum. Sebaliknya, dalam kasus cost
inflation, biasanya kenaikan harga-harga dibarengi dengan penurunan omzet
penjualan barang (“kelesuan usaha”).
Perbedaan yang lain dari kedua proses inflasi ini
terletak pada urutan dari kenaikan harga. Dalam demand inflation kenaikan harga barang akhir (output) mendahului
kenaikan barang-barang input dan harga-harga faktor produksi (upah dan
sebagainya). Sebaliknya, dalam cost
inflation kita melihat kenaikan harga barang-barang akhir (output)
mengikuti kenaikan harga barang-barang input/faktor produksi.
Penggolongan
inflasi yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi. Di sini kita bedakan:
1. Inflasi
yang berasal dari dalam negeri (domestic
inflation).
2. Inflasi
yang berasal dari luar negeri (imported
inflation).
Inflasi yang berasal
dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai
dengan percetakan uang baru, panen yang gagal, dan sebagainya. Inflasi yang
berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga
(yaitu, inflasi) di luar negeri atau di negara-negara mitra berdagang negara
kita.
(2)
Pengangguran
Pengangguran ini terjadi karena jumlah
tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang
tersedia. Di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pertumbuhan angkatan kerja
cukup tinggi, sehingga tidak seimbang dengan kesempatan kerja yang ada, kalau
kenyataan tersebut terjadi, maka angka pengangguran cukup tinggi. Berdasarkan
tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat
kesempatan kerja penuh ( full employment) atau tidak. Secara teoritis
perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga
kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di dalam praktik, tingkat kesempatan
kerja penuh mengandung arti yang sedikit berbeda. Guna menentukan apakah
perekonomian telah mencapai full employment belum yang menjadi ukuran
bukanlah penggunaan tenaga kerja 100%, tetapi penggunaan tenaga kerja yang
sedikit lebih rendah dari itu. Di Amerika Serikat, misalnya, full employment
telah dianggap tercapai bila tingkat pengangguran paling banyak sekitar 4%. Di
negara kita upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui
pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana adalah salah
satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal
ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti kalau dibarengi dengan
tingkat pertumbuhan penduduk yang
terlalu tinggi.
(3)
KetimpanganNeracaPembayaran
Neracapembayaranadalahneraca yang
memuatihktisardarisegalatransaksi yang
terjadiantarapenduduksuatunegaradenganpenduduknegaralainselamajangkawaktutertentu,
biasanyasatutahun. Transaksi transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran
menyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk ekspor maupun impor,
transaksi finansial seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari
negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang
bersifat unilateral seperti pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal
di luar negeri dan bantuan dari luar negeri.
Bila jumlah pembayaran ke luar negeri
tidak sama dengan jumlah penerimaan yang diperoleh dari luar negeri, selisihnya
dapat berupa surplus atau defisit pada neraca pembayaran. Ketidakseimbangan
dalam neraca pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan
masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Kalau kenyataan itu
terjadi, maka diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Permasalahan ekonomi makro jangka
panjang menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi.
Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur perekonomian agar
terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas
produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Ketika keserasian ini tercapai,
maka pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan mengalami kondisi yang optimal.
Aspek
utama kerangka analisa ekonomi makro antara lain “apa” yang disebut kegiatan
ekonomi makro, “di mana” kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya. Analisa
ekonomi makro akan memperlihatkan kepada kita kegiatan ekonomi nasional secara
lebih menyeluruh, dimana kita dapat melihat pasar-pasar barang atau jasa
lainnya sebagai satu pasar besar.
Ekonomi
makro tidak hanya mempelajari satu pasar saja. Namun, perekonomian nasional
akan kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari empat pasar besar yang
saling berhubungan antara satu sama lainnya, yaitu:
a.
Pasar Barang
b.
Pasar Uang
c.
Pasar Tenaga Kerja
d.
Pasar Luar Negeri
B.
EKONOMI
MIKRO
Ekonomi mikro mempelajari
kegiatan-kegiatan ekonomi dan unit unit ekonomi individual, yaitu individu
sebagai konsumen, individu sebagai pemilik faktor produksi, maupun individu
sebagai produsen, termasuk permintaan dan penawaran hingga struktur pasar, semuanya
merupakan analisa ekonomi dalam konteks mikro.
Analisa ekonomi mikro dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu teori harga, teori produksi, dan teori distribusi.
(1)
Teori harga antara lain
membahas tentang proses pembentukan harga sebagaimana dipengaruhi oleh interaksi
antara penawaran dan permintaan akan sesuatu barang dan jasa di dalam suatu
pasar, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran,
hubungan antara harga permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar,
menganalisis tentang konsep elastisitas permintaan atau elastisitas penawaran
dan sebagainya.
(2)
Teori produksi antara lain
menganalisa tentang masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling
menguntungkan bagi produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yang harus
dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
(3)
Teori
distribusi membahas tentang faktor-faktor yang menentukan tingkat
upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal,
dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.
Teori ekonomi mikro mula-mula
dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik pada abad ke-18 dan 19, seperti Adam
Smith, David Ricardo, yang selanjutnya dikembangkan oleh Marshall dan Pigou.
Guna menyusun teorinya, ahli-ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan pada
anggapan-anggapan dasar tertentu. Berikutadalahanggapan-anggapandasaritu.
(a). Setiapsubjekekonomiselalubertindakekonomisrasional,
yakniparakonsumenselaluberusahauntukmencapaikepuasanmaksimaldarisetiapbarangdanjasa
yang dikonsumsi, sementaraprodusenselaluberusahauntukmemperolehkeuntungan yang
maksimal.
(b). Setiap subjek
ekonomi mempunyai informasi yang Iengkap atas segala sesuatu yang terjadi di
pasar.
(c). Tingkat
mobilitas yang tinggi, sehingga para subjek ekonomi dapat segera menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
(d). Berdasarkan
anggapan-anggapan tersebut di atas, para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa
kegiatan ekonomi akan
berkembang secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan akan
tercapai kesempatan kerja penuh ( full employment).
Adam Smith juga menjelaskan bahwa dalam
perekonomian bebas, tanpa campur tangan pemerintah, perekonomian
akan mencapai kondisi keseimbangannya melalui mekanisme harga yang terjadi di
pasar. Ini yang sering disebutnya dengan konsep the invisible hand.
Tetapi, seiring dengan perkembangan
zaman, permasalahan-permasalahan mikroekonomi baru bermunculan, mulai dari
pasar yang tidak kompetitif hingga pengadaan barang publik. Tidak setiap
masalah-masalah baru tersebut dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar.
Keadaan di mana pasar tidak mampu melakukan mekanismenya sendiri disebut dengan
kegagalan pasar (market failure). Salah satu contoh kegagalan pasar yang
menjadi masalah mikroekonomi adalah Depresi ekonomi yang terjadi antara tahun
1929-1933 di Amerika. Kejadian ini dipicu oleh jatuhnya bursa saham sebagai
akibat maraknya spekulasi yang mendorong kenaikan harga saham. Naiknya harga
saham mengakibatkan terjadinya penjualan saham secara besar-besaran yang
kemudian menyebabkan pasar saham runtuh dan indeks harga saham turun drastis.
Kekacauan akibat depresi ini menghancurkan kondisi perekonomian AS. Angka
pengangguran semakin meningkat akibat ketidakmampuan pasar menyerap tenaga
kerja dan daya beli masyarakat semakin menurun.
Salah satu kebijakan yang diterapkan
oleh pemerintah Amerika untuk mengatasi kegagalan pasar ini adalah reformasi
dengan mengubah cara menjalankan ekonomi dari liberal ke
ekonomi yang melibatkan peran serta pemerintah yang lebih besar yang bertolak
belakang dengan prinsip ekonom klasik yang tidak menghendaki campur tangan
pemerintah.
Pemerintah tidak dapat berdiam diri
ketika mengetahui terjadi kegagalan pasar karena kegagalan pasar menyebabkan
kerugian ekonomi, baik bagi konsumen dan produsen. Pemerintah
wajib melakukan intervensi untuk menghindari bahaya ekonomi yang lebih besar
dibandingkan harus membiarkan pasar dalam keadaan yang bebas tanpa kepastian .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Ekonomi,
adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau masyarakat mengelola
sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan. Ilmu ekonomi muncul dan berkembang
melalui suatu proses yang panjang. Ilmu ekonomi dianggap sebagai suatu disiplin
baru mulai tahun 1776, yaitu sejak ditulisnya sebuah buku oleh seorang ahli
ekonomi, ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul “An Inquiri into the Nature and Causes of
the Wealth of Nations, yang kemudian
dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Tahun tersebut sering dianggap
sebagai tahun kelahiran ilmu ekonomi dan Adam Smith dianggap sebagai bapak Ilmu
ekonomi karena telah memberikan dasar dan konsep yang jelas secara utuh.
B. Saran
Dapat dibahas secara
khusus agar dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai konsep ilmu ekonomi,
siklus kegiatan ekonomi, dan konsep makro dan mikro ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar