Minggu, 04 Desember 2016

Ilmu Ekonomi

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk sederhana. Tak lupa salawat dan salam tercurah atas junjungan Nabi besar Muhammad saw yang telah membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang-benderang.
            Atas batuan dan bimbingan semua pihak maka makalah ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu patutlah kiranya penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.      BapakDr.Herman SPd, MSi selaku dosen mata kuliahPengantar Ilmu Ekonomi dan Akuntansi jurusan Pendidikan IPS
2.      Kedua orang tua tercinta yang memberi motivasi kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3.      Rekan-rekan yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kririk dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.


Makassar, September 2014                                              
Selvi Diana













DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                     i
KATA PENGANTAR                                                                                   ii                                                                                 
DAFTAR ISI                                                                                                             
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                        1
B.     Rumusan Masalah                                                                   1
C.     Tujuan Penulisan                                                                     1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Konsep Ilmu Ekonomi                                                             2
B.     Siklus Kegiatan Ekonomi                                                         9
C.     Konsep Makro dan Mikro Ekonomi                                        12
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan                                                                                 13
B.     Saran                                                                                           13
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                14












BAB I
PENDAHULUAN
A.    Kata Pengantar
Ilmu ekonomi adalah bagian ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan. Seperti kita tahu bahwa kebutuhan manusia itu banyak beraneka ragam. Satu kebutuhan terpenuhi akan muncul kebutuhan lain. Kebutuhan ini bertambah dan akan terus berkembang baik jumlah maupun kualitasnya mengikuti kemajuan peradaban manusia.
Lalu untuk apa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi?  Ilmu ekonomi perlu kita pelajari karena barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas, dalam arti kurang dari yang dibutuhkan atau diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Kenyataan inilah yg akhirnya menimbulkan persoalan bagi manusia sekaligus yang melatarbelakangi munculnya ilmu ekonomi.
Selanjutnya untuk mempelajari ilmu ekonomi ini maka pada bab ini Anda dapat belajar konsep dasar ilmu ekonomi yang secara bertahap akan membahas Pengertian ekonomi, inti masalah Ekonomi, Tindakan Ekonomi, Prinsip Ekonomi, Motif Ekonomi, Hukum Ekonomi, Kegiatan Ekonomi, Pelaku ekonomi, PolitIk Ekonomi
B.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah Konsep Ilmu Ekonomi ?
2.      Bagaimana Siklus kegiatan Ekonomi ?
3.      Bagaimanakah Konsep Makro dan Mikro Ekonomi ?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan tentang konsep ilmu ekonomi
2.      Menjelaskan siklus kegiatan ekonomi
3.      Menjelaskan konsep makro dan mikro ekonomi









BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP ILMU EKONOMI
A.    Pengertian Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi petama kali digunakan oleh Xenophone, seorang ahli filsafat Yunani. Istilah ekonomi bersal dari suku kata yunani yaitu : OIKOS dan NOMOS yang artinya pengaturan rumah tangga. Dengan demikian, secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, cara pengelolaan rumah tangga. Sedangkan ilmu yang mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untukmemenuhi kebutuhan mereka disebut ilmu ekonomi.
Secara lebih luas ilmu ekonomi dikemukakan oleh Prof. DR. J.L Mey JR. yaitu bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran. Sedangkan Adam Smith mendefinisikan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu.
Dari dua definisi tersebut, selanjutnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam masyarakat secara individu atau secara bersama-sama, dalam usaha untuk memenuhi keburuhan guna mencapai kemakmuran. Kemakmuran adalah keadaan dimana semua kebutuhan kebendaan dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dari segi pemenuhan kebutuhan. Karena sebagian besar perbuatan manusia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan sosial.
Ilmu Ekonomi sebagai bagian dari Ilmu Sosial mendapat julukan sebagai The Queen of the Sosicial Science (ratu ilmu-ilmu sosial) karena ilmu ekonomi satu dari antara ilmu-ilmu sosial yang menggunakan metode kuantitaif di dalam analisis-analisisnya. Adapun untuk memecahkan persoalan ekonomi, dapat digunakan ekonometri yang merupakan perpaduan ilmu ekonomi dan matematika.
B.     Inti Masalah Ekonomi
Kebutuhan hidup manusia itu banyak dan beraneka ragam dan bertambah terus. Satu kebutuhan manusia terpenuhi maka akan muncul kebutuhan kedua, kebutuhan kedua terpenuhi akan muncul kebutuhan ketiga dan seterus seperti tidak pernah ada habisnya. Disisi lain jika kita amati alam tidaklah royal memeberikan apa yang kita butuhkan. Barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas, langka dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Kenyataan itulah yang akhirnya menimbulkan persoalan dan masalah bagi manusia, “ Bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas”.
C.    Tindakan Ekonomi
    Telah kita ketahui bahwa keterbatasan alat pemuas kebutuhan merupakan masalah dari segala sumber masalah ekonomi. Untuk itu kita harus melakukan pilihan ekonomi, yaitu memilih kebutuhan mana yang harus kita dahulukan dan kebutuhan mana yang harus kita tunda. Melakukan pilihan ini merupakan salah satu contoh tindakan ekonomi.
    Memilih, berarti kita berusaha mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang hendak kita penuhi. Memilih berarti kita telah mempertimbangkan kebutuhan mana yang hendak kita korbankan dan kebutuhan mana yang hendak kita hasilkan. Orang dikatakan bertindak ekonomi, apabila ia berhasil memilih perbandingan yang sebaik mungkin antara pengorbanan dan hasilnya.
    Dalam hal memilih, jelas ada barang yang dihasilkan dan ada barang yang dikorbankan. Tidak mungkin semua kebutuhan terpenuhi. Orang disebut bertindak ekonomi, apabila berhasil memilih perbandingan yang terbaik antara pengorbanan dan hasil, sehingga: (1) kebutuhan terpenuhi dengan sebaik mungkin, dan (2) pengorbanan yang sedikit mungkin. Hal inilah yang dirumuskan dalam Prinsip Ekonomi.
    Bagi seorang konsumen dikatakan bertindak ekonomi apabila ia dapat membagi-bagi penghasilannya yang terbatas untuk keperluan makan, minum, pakaian, dan lain-lainnya sedemikian rupa sehingga kebutuhan-kebutuhan hidupnya terpenihi dengan sebaik mungkin (optimal). Bagi seorang produsen dikatakan bertindak ekonomi apabila dapat mempertimbangkan dengan baik berapa hasil yang hendak dicapai dengan pengorbanan yang harus dikeluarkan. Demikian pula bagi pemerintah harus bertindak ekonomi dengan cara mengalokasikan uang negara yang terbatas untuk perbaikan jalan, mendirikan bangunan, mengembangkan pendidikan, kesehatan dan lain-lainnya.
D.    Prinsip Ekonomi
    Dalam ilmu ekonomi kita mengenal suatu kaidah yang dapat dipakai sebagai pedoman umum untuk melakukan tindakan ekonomi. Kaidah itu disebut prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah :
·         Suatu cara bertindak dengan berusaha mencapai hasil sebesar mungkin (optimal) dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan atau
·         Suatu cara bertindak untuk mencapai hasil tertentu dengan mengeluarkan pengorbanan sekecil mungkin.
Istilah lain yang berhubungan dengan prinsip ekonomi adalah efisien. Efisiensi menunjukkan perbandingan yang seoptimal mungkin antara pengorbanan dan hasil. Jadi cara kerja yang efisien menunjukkan bahwa suatu hasil dicapai dengan pengorbanan yang paling sesuai tanpa pemborosan.
E.     Motif Ekonomi
    Motif ekonomi adalah alasan atau hal-hal yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi bagi seseorang itu berbeda-beda, namun  motif utama yang mendorong mereka melakukan kegiatan ekonomi adalah keinginan memenuhi kebutuhan hidup untuk mencapai kemakmuran. Adapun motif ekonomi lainnya adalah :
1.          Motif memperoleh keuntungan
Motif ini merupakan dorongan wajar bagi pengusaha untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam rangka memeperbesar usahanya.
2.      Motif memperoleh penghargaan
Motif ini merupakan motif agar terpandang dan dihargai oleh masyarakat sekitarnya. Untuk itu ia tampil dengan gaya mewah dan senang memeberi bantuan agar mendapat pujian/penghargaan dari pihak lain.
3.      Motif memperoleh kekuasaan ekonomi
Motif ini merupakan motif ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi, setelah seseorang sukses mengembangkan usahanya dan mendirikan cabang-cabang usahanya disetiap kota, ia tetap berusaha mengembangkan usahanya. Kadang-kadang motif memperoleh kekuasaan sulit dibedakan dengan motif memperoleh penghargaan
4.      Motif sosial / membantu sesama
Dalam hal ini kegiatan ekonomi seseorang didorong bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan berbuat sosial seperti membantu korban bencana alam, memberi sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.
F.     Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi adalah ketentuan-ketentuan yang menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi. Artinya, bagai­mana hubungan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Ada 2 (dua) hubungan pertistiwa ekonomi yaitu hubungan sebab akibat dan hubungan saling mempengaruhi
1.          Hubungan Sebab-Akibat (kausal)
Hubungan sebab-akibat atau hubungan kausal adalah hubung­an peristiwa yang satu mengakibatkan peristiwa yang lain. Kejadian ini tidak dapat berlaku sebaliknya.
Contoh hubungan ini adalah hubungan antara jumlah uang beredar dalam masyarakat dengan kenaikan harga. Apabila jumlah uang beredar bertambah, harga barang-barang akan naik. Hubungan kausal ini tidak dapat berlaku sebaliknya dimana kenaikan harga barang tidak menyebabkan bertambahnya jumlah yang beredar.
2.          Hubungan Saling Mempengaruhi (Fungsional)
Hubungan saling mempengaruhi adalah hubungan dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi. Hubungan saling mempengaruhi disebut juga hubunganfungsional.
Contoh hubungan ini adalah hubungan antara harga dengan permintaan barang. Apabila harga suatu barang naik, permintaan atas barang berkurang. Di sini harga mempengaruhi permintaan. Sebaliknya, apabila permintaan bertambah, harga akan naik. Dalam hal ini terjadi hubungan timbal balik dimana harga mempengaruhi permintaan dan sebaliknya permintaan juga mempengaruhi harga.
Perlu diketahui bahwa hukum ekonomi itu tidak berlaku mutlak tetapi lebih tepat disebut tendensi atau kecendrungan. Hukum ekonomi berlaku dengan syarat ceteris paribus, yaitu jika hal-hal lain di dalam masyarakat yang diluar objek penelitian tidak berubah.
Faktor-faktor ceteris paribus tersebut adalah :
a.       Pendapatan harus tetap
b.      Selera (taste) orang tetap atau tidak berubah
c.       Harga barang lain tetap
d.      Barang substitusi tidak ada
e.       Pengharapan pada masa depan tetap.
Contoh hukum permintaaan yang menerangkan bahwa jika harga naik maka permintaan berkurang dan demikian sebaliknya jika harga turun permintaan bertambah.
G.    Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi di dalam suatu perekonomian sangatlah kompleks. Kegiatan tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Dan kegiatan ini berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dalam suatu perekonomian. Produksi,  adalah setiap usaha menghasilkan atau menciptakan kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Distribusi, adalah setiap usaha menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen, dan Konsumsi adalah penggunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
H.    Pelaku Ekonomi
Pada hakikatnya di dalam masyarakat terdapat tiga kelompok pelaku ekonomi, yaitu 1. Perorangan yang tergabung dalam rumah tangga keluarga,
2. Perusahaan atau rumah tangga produksi,
3. Pemerintah atau rumah tangga negara.
4. Bagi negara yang mempunyai hubungan internasional masih ada satu kelompok pelaku ekonomi lagi, yaitu masyarakat luar negeri.
I.       Pembagian Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi muncul dan berkembang melalui suatu proses yang panjang. Ilmu ekonomi dianggap sebagai suatu disiplin baru mulai tahun 1776, yaitu sejak ditulisnya sebuah buku oleh seorang ahli ekonomi, ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul “An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Tahun tersebut sering dianggap sebagai tahun kelahiran ilmu ekonomi dan Adam Smith dianggap sebagai bapak Ilmu ekonomi karena telah memberikan dasar dan konsep yang jelas secara utuh.
Kemudian pada perkembangannya kita mengenal pembedaan ilmu ekonomi didasarkan pada penekanan tema pembahasan oleh para pakar ekonomi, hingga membentuk cabang-cabang ilmu seperti :
·         Ekonomi Deskriptif
Ekonomi deskriptif adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menggambarkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah/negara pada suatu masa tertentu dalam bentuk angka, grafik, kurva, atau bentuk penyajian lainnya. Melalui bentuk-bentuk penyajian tersebut, akan terlihat penggambaran kondisi yang sebenarnya sehingga dapat digunakan untuk analisis suatu permasalahan ekonomi.
·         Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan adalah penerapan teori-teori ekonomi untuk memecahkan permasalahan ekonomi tertentu. Artinya bahwa kerangka-kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori digunakan untuk membuat atau merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman-pedoman yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu. Dengan demikian, ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan menerapkan pengertian ekonomi pada masalah-masalah tertentu. Berkenaan dengan spesialisasi dan penerapan pada bidang-bidang khusus menimbulkan cabang-cabang ilmu ekonomi, seperti ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi dan manajemen perusahaan, ekonomi internasional, ekonomi pertanian.
·         Ekonomi Teori
Ekonomi teori merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari ekonomi berdasarkan teori-teori. Teori ekonomi mempelajari hubungan peristiwa ekonomi yang satu dengan peristiwa ekonomi yang lain dan merumuskannya menjadi hukum ekonomi. Dengan demikian, teori ekonomi digunakan sebagai acuan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan yang bertujuan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Ilmu ekonomi secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Kedua-duanya mempelajari masalah-masalah ekonomi, namun permasalahan ekonomi yang dipelajari berbeda dalam sudut pandangnya. Meskipun demikian, kedua kelompok tersebut masih tetap saling berkaitan satu dengan yang lain.
J.      Ilmu Ekonomi dan Kemakmuran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ada tiga arti kata makmur, yaitu:
o     Banyak hasil;
o     Banyak penduduk dan sejahtera;
o     Serba kecukupan tidak kekurangan;
Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa kata makmur itu berkaitan erat dengan keadaan di mana segala kebutuhan manusia itu telah tercukupi, dan kecukupan dalam diri manusia telah tercapai. Kemakmuran erat dengan makna cukup. Kecukupan sebagaimana dimaksudkan di sini tentu saja meliputi aspek material dan spiritual. Artinya, seorang manusia dikatakan telah makmur apabila ia telah merasa cukup, baik spiritual maupun material, dengan jalan memenuhi segenap kebutuhannya.
Seperti kita ketahui ilmu ekonomi mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup di dalam masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya. Pada hakikatnya yang dipelajari oleh ilmu ekonomi terbatas pada kesejahteraan material, yaitu yang berhubungan dengan benda dan atau jasa. Untuk selanjutnya, kesejahteraan material yang berhubungan dengan benda dan jasa akan disebut kemakmuran.
Dalam hal ini masyarakat dapat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan kebendaan dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Sehubungan dengan itu, tingkat kemakmuran masyarakat dapat diukur dan banyaknya benda dan jasa yang dihasilkan serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sesuai dengan perkembangan penduduk serta kemajuan ilmu dan teknologi, jenis dan jumlah kebutuhan hidup akan selalu bertambah. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut produksi barang dan jasa perlu terus-menerus ditingkatkan. Dalam hal ini ilmu ekonomi sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan yang berhubungan dengan usaha meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Kecuali hal-hal tersebut di atas, ilmu ekonomi juga memberi petunjuk cara pembagian pendapatan yang diperoleh dan produksi barang dan jasa yang merata (adil). Dengan demikian, sasaran ilmu ekonomi adalah meningkatnya kemakmuran dan pemerataan pendapatan di kalangan masyarakat.













SIKLUS KEGIATAN EKONOMI
 
















X  Keterangan :
I.                   RTK, memberikan faktor produksi tanah, tenaga kerja dan modal.
II.                Perusahaan memberikan balas jasa berupa gaji dan upah, sewa ataupun bunga, untung.
® kedua transaksi pada pasar faktor produksi
III.             RT melakukan pembayaran atas produk (barang / jasa) yang diberikan perusahaan
IV.             Perusahaan memberikan pelayanan
V.                RT menyimpan yang dalam bentuk tabungan yang digunakan untuk melakukan investasi kepada perusahaan ® terjadi dipasar modal.
VI.             RT membayar pajak pada pemerintah yang digunakan untuk membeli produk dari perusahaan yang digunakan untuk menjalankan pemerintahan, pengeluaran pemerintah itu bida juga digunakan untuk investasi dan investasi pada perusahaan.
X Siklus aktivitas ekonomi
Dapat diartikan sebagai pola hubungan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dari para pelaku ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi, ada 4 pelaku ekonomi :
1.      Rumah tangga konsumen (RTK)
2.      Rumah tangga produsen (RTP)
3.      Rumah tangga negara (RTN)
4.      Masyarakat luar negeri
X Peran para pelaku ekonomi
Peran subjek yang menjalankan kegiatan ekonomi & para pelaku mempunyai peran berbeda satu sama lain.Dari dua perbedaaan peran itulah terjadi hubungan interaksi satu dengan lainnya.
X  Peran RTK ® dalam hal ini Konsumen
Berperan memasok faktor produksi kepada rumah tangga produsen (RTP) & RTN yang digunakan untuk proses produksi. Dari peran tersebut RTK & menerima balas jasa dalam bentuk pendapatan gaji sewa & bunga.
Pendapatan tersebut digunakan RTK untuk memenuhi barang dan jasa diproduksi RTP guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Penghasilan lain diberikan kepada pemerintah dalam bentuk pajak.
X  Peran RTP ® dalam hal ini Perusahaan
Produsen berperan mengusahakan / mengelola faktor-faktor produksi yang diperoleh dari RTK untuk dijadikan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Dari kegiatan ini RTP menerima keuntungan. Sebagian dari laba diserahkan kepada RTN berupa pajak sebagai partisipasi pembangunan.
X  Peran RTN ® Pemerintah
Pemerintah berperan menyediakan kebutuhan publik yang tidak disediakan oleh RTK & RTP seperti jalan raya, sekolah, RSU. Pembiayaan dari pajak yang dipungut dari RTK & RTP selain peran tersebut perusahaan yang dapat melakukan kegiatan yang dilakukan RTP melalui BUMN.

X  Peran ekonomi masyarakat Luar Negeri
Kelompok rumah tangga ini berperan sebagai pengexpor dan pengimpor.
a.       Barang dan jasa
b.       Modal
c.       Tenaga ahli / tenaga kerja
d.      Wisatawan mancanegara
X  Siklus Aktivitas Ekonomi :
Pada siklus aktivitas ekonomi sederhana hanya melibatkan 2 pelaku ekonomi RTK & RTP para konsumen dalam kelompok RTK membutuhkan barang dan jasa dari RTP
Dari proses pemenuhan kebutuhan menimbulkan transaksi antara RTK dan RTP sehingga terjadilah arus barang dan jasa yang diimbangi arus uang sebagai pembayaran atas pembelian barang dan jasa tersebut.
Sedangkan bagi RTP untuk dapat melayani permintaan masyarakat akan barang dan jasa, maka RTP memerlukan faktor produksi berupa alam / tanah, tenaga kerja, modal, dan skill kewirausahaan. Dan sebagai pemasok RTK memperoleh balasa jasa berupa sewa, upah / gaji, laba, deviden.
Kenyataannya kegiatan ekonomi tidak hanya melibatkan RTP + RTK ada pihak lain yang tidak bisa kita abaikan yaitu pemerintah dan masyarakat luar negeri.
Sebagai pelaku ekonomi pemerintah berusaha melakukan produksi terutama jasa-jasa produksi.
c/o : pendidikan, kesehatan, keamanan dll.
Untuk proses produksi tersebut, pemerintah membutuhkan faktor produksi dan barang dan jasa.
X  Bagi pemerintahan pengeluaran tersebut dikenal dengan istilah belanja rutin dan pembangunan ada pembayaran lain premi dan subsidi.
Sumber dana pemerintah diperoleh sebagian besar dari sektor pajak yang berasal di RTP & RTK
Pendapatan sumber daya produktif
Kegiatan produksi diartikan usaha untuk menambah nilai guna barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam proses produksi diperlukan faktor produksi berupa :
·         alam / tanah
·         tenaga kerja
·         modal
·         skill
Faktor produksi ini berasal dari masyarakat / RTK sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi ini masyarakat memperoleh pendapatan berupa :
·         sewa /rent
·         upah gaji /wages
·         deviden, bunga /interest
·         laba usaha /profit

KONSEP MAKRO DAN MIKRO EKONOMI

A.    EKONOMI MAKRO
Apabila di dalam ekonomi mikro menganalisa kegiatan-kegiatan dan permasalahan ekonomi dan unit-unit ekonomi individual, maka di dalam ekonomi makro menganalisanya dari pendekatan sebaliknya. Artinya, yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah variabel variabel total seperti pendapatan nasional, konsumsi, tabungan masyarakat, investasi total, dan sebagainya. Ekonomi makro menganalisa keadaan keseluruhan dari kegiatan perekonomian. Ekonomi makro tidak membahas kegiatan yang dilakukan oleh seorang produsen, seorang konsumen, atau seorang pemilik faktor produksi, tetapi pada keseluruhan tindakan para konsumen, para pengusaha, pemerintah, lembaga keuangan, dan negara lain serta bagaimana pengaruh tindakan-tindakan tersebut terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Kelahiran teori ekonomi makro ditandai dengan keluarnya sebuah buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest and Money pada tahun 1937 yang ditulis oleh John Maynard Keynes, seorang ahli ekonomi dari Universitas Cambridge, Inggris. Buku tersebut juga dipandang sebagai tonggak yang sangat penting dalam sejarah pemikiran ekonomi Barat.
Keynes dalam buku tersebut menyajikan suatu teori yang menunjukkan bahwa pengangguran dapat terjadi dan bahkan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Banyak ahli ekonomi kemudian menerima pendapat Keynes, dan kelompok ini disebut Keynesian Economist yang sampai sekarang diterima dan dipraktikkan di banyak negara. Seperti halnya yang terjadi dalam konteks ekonomi mikro, pemerintah sebuah negara tidak pernah menghadapi kondisi ekonomi makro yang stabil dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, gejolak makroekonomi lebih sering terjadi dan lebih terasa dampaknya karena gejolak makroekonomi berpengaruh pada seluruh elemen perekonomian negara. Dalam perkembangannya, permasalahan makroekonomi dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu masalah makroekonomi jangka pendek dan masalah makroekonomi jangka panjang.
Ada tiga masalah makro ekonomi jangka pendek yang harus diatasi setiap saat. Ketigamasalahtersebutadalahsebagaiberikut.
(1)    Inflasi.
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang selalu dialami oleh hampir semua negara. Pembicaraan tentang inflasi selalu dikaitkan dengan kenaikan harga, karena harga merupakan indikator penentuan inflasi. Yang dimaksud inflasi adalah suatu keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Dengan demikian, bila dalam masyarakat terjadi kenaikan satu atau beberapa barang dan bersifat sementara, maka kondisi semacam itu tidak dianggap sebagai inflasi. Oleh sebab itu kondisi semacam itu tidak dianggap sebagai suatu masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya.
Meskipun inflasi tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, namun inflasi tetap merupakan masalah, karena tiga alasan sebagai berikut:
(a).    Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat.
(b).    Menyebabkanpenurunanefisiensiekonomi.
(c).    Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.

Penggolongan Inflasi 
            Inflasi dapat digolongkan menjadi beberapa macam sesuai dengan kriteria dan tujuan yang kita inginkan. Pengolongan dapat dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keparahan inflasi, penyebab terjadinya inflasi, atau asal sumber inflasi.
Penggolongan berdasarkan tingkat keparahan dapat bedakan menjadi:
1.      Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
2.      Inflasi sedang (antara 10% - 30% setahun)
3.      Inflasi berat (antara 30% - 100% setahun)
4.      Hiperinflasi (di atas 100% setahun)
Penentuan tingkat keparahan inflasi sangat relatif (subyektif) karena tergantung pada selera pihak yang membaginya.
Penggolongan yang kedua adalah berdasar penyebab awal dari inflasi. Berdasar kriteria penyebab inflasi kita dapat membedakan dua macam inflasi:
1.      Demand inflation. Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. 
2.      Cost inflation. Inflasi ini timbul  karena kenaikkan ongkos produksi.
Dampak kedua macam inflasi tersebut, dari segi kenaikan harga output, tidak berbeda, tetapi dari segi volume output (GDP riil) ada perbedaan. Dalam kasus demand inflation, biasanya ada kecenderungan untuk output (GDP riil) meningkat bersama-sama dengan kenaikan harga umum. Sebaliknya, dalam kasus cost inflation, biasanya kenaikan harga-harga dibarengi dengan penurunan omzet penjualan barang (“kelesuan usaha”).
            Perbedaan yang lain dari kedua proses inflasi ini terletak pada urutan dari kenaikan harga. Dalam demand inflation kenaikan harga barang akhir (output) mendahului kenaikan barang-barang input dan harga-harga faktor produksi (upah dan sebagainya). Sebaliknya, dalam cost inflation kita melihat kenaikan harga barang-barang akhir (output) mengikuti kenaikan harga barang-barang input/faktor produksi.
Penggolongan inflasi yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi. Di sini kita bedakan:
1.      Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation).
2.      Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan uang baru, panen yang gagal, dan sebagainya. Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga (yaitu, inflasi) di luar negeri atau di negara-negara mitra berdagang negara kita.
(2)    Pengangguran
Pengangguran ini terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pertumbuhan angkatan kerja cukup tinggi, sehingga tidak seimbang dengan kesempatan kerja yang ada, kalau kenyataan tersebut terjadi, maka angka pengangguran cukup tinggi. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh ( full employment) atau tidak. Secara teoritis perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di dalam praktik, tingkat kesempatan kerja penuh mengandung arti yang sedikit berbeda. Guna menentukan apakah perekonomian telah mencapai full employment belum yang menjadi ukuran bukanlah penggunaan tenaga kerja 100%, tetapi penggunaan tenaga kerja yang sedikit lebih rendah dari itu. Di Amerika Serikat, misalnya, full employment telah dianggap tercapai bila tingkat pengangguran paling banyak sekitar 4%. Di negara kita upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana adalah salah satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti kalau dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.
(3)    KetimpanganNeracaPembayaran
Neracapembayaranadalahneraca yang memuatihktisardarisegalatransaksi yang terjadiantarapenduduksuatunegaradenganpenduduknegaralainselamajangkawaktutertentu, biasanyasatutahun. Transaksi transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk ekspor maupun impor, transaksi finansial seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral seperti pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri dan bantuan dari luar negeri.
Bila jumlah pembayaran ke luar negeri tidak sama dengan jumlah penerimaan yang diperoleh dari luar negeri, selisihnya dapat berupa surplus atau defisit pada neraca pembayaran. Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Kalau kenyataan itu terjadi, maka diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Permasalahan ekonomi makro jangka panjang menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Ketika keserasian ini tercapai, maka pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan mengalami kondisi yang optimal.
Aspek utama kerangka analisa ekonomi makro antara lain “apa” yang disebut kegiatan ekonomi makro, “di mana” kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta  aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya. Analisa ekonomi makro akan memperlihatkan kepada kita kegiatan ekonomi nasional secara lebih menyeluruh, dimana kita dapat melihat pasar-pasar barang atau jasa lainnya sebagai satu pasar besar.
Ekonomi makro tidak hanya mempelajari satu pasar saja. Namun, perekonomian nasional akan kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari empat pasar besar yang saling berhubungan antara satu sama lainnya, yaitu:
a.       Pasar Barang
b.      Pasar Uang
c.       Pasar Tenaga Kerja
d.      Pasar Luar Negeri

B.     EKONOMI MIKRO
Ekonomi mikro mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi dan unit unit ekonomi individual, yaitu individu sebagai konsumen, individu sebagai pemilik faktor produksi, maupun individu sebagai produsen, termasuk permintaan dan penawaran hingga struktur pasar, semuanya merupakan analisa ekonomi dalam konteks mikro.
Analisa ekonomi mikro dapat dibagi menjadi tiga, yaitu teori harga, teori produksi, dan teori distribusi.
(1)    Teori harga antara lain membahas tentang proses pembentukan harga sebagaimana dipengaruhi oleh interaksi antara penawaran dan permintaan akan sesuatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar, menganalisis tentang konsep elastisitas permintaan atau elastisitas penawaran dan sebagainya.
(2)    Teori produksi antara lain menganalisa tentang masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling menguntungkan bagi produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
(3)    Teori distribusi membahas tentang faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.
Teori ekonomi mikro mula-mula dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik pada abad ke-18 dan 19, seperti Adam Smith, David Ricardo, yang selanjutnya dikembangkan oleh Marshall dan Pigou. Guna menyusun teorinya, ahli-ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan pada anggapan-anggapan dasar tertentu. Berikutadalahanggapan-anggapandasaritu.
(a).    Setiapsubjekekonomiselalubertindakekonomisrasional, yakniparakonsumenselaluberusahauntukmencapaikepuasanmaksimaldarisetiapbarangdanjasa yang dikonsumsi, sementaraprodusenselaluberusahauntukmemperolehkeuntungan yang maksimal.
(b).    Setiap subjek ekonomi mempunyai informasi yang Iengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar.
(c).    Tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para subjek ekonomi dapat segera menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
(d).   Berdasarkan anggapan-anggapan tersebut di atas, para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan akan tercapai kesempatan kerja penuh ( full employment).
Adam Smith juga menjelaskan bahwa dalam perekonomian bebas, tanpa campur tangan pemerintah, perekonomian akan mencapai kondisi keseimbangannya melalui mekanisme harga yang terjadi di pasar. Ini yang sering disebutnya dengan konsep the invisible hand.
Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, permasalahan-permasalahan mikroekonomi baru bermunculan, mulai dari pasar yang tidak kompetitif hingga pengadaan barang publik. Tidak setiap masalah-masalah baru tersebut dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar. Keadaan di mana pasar tidak mampu melakukan mekanismenya sendiri disebut dengan kegagalan pasar (market failure). Salah satu contoh kegagalan pasar yang menjadi masalah mikroekonomi adalah Depresi ekonomi yang terjadi antara tahun 1929-1933 di Amerika. Kejadian ini dipicu oleh jatuhnya bursa saham sebagai akibat maraknya spekulasi yang mendorong kenaikan harga saham. Naiknya harga saham mengakibatkan terjadinya penjualan saham secara besar-besaran yang kemudian menyebabkan pasar saham runtuh dan indeks harga saham turun drastis. Kekacauan akibat depresi ini menghancurkan kondisi perekonomian AS. Angka pengangguran semakin meningkat akibat ketidakmampuan pasar menyerap tenaga kerja dan daya beli masyarakat semakin menurun.
Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Amerika untuk mengatasi kegagalan pasar ini adalah reformasi dengan mengubah cara menjalankan ekonomi dari liberal ke ekonomi yang melibatkan peran serta pemerintah yang lebih besar yang bertolak belakang dengan prinsip ekonom klasik yang tidak menghendaki campur tangan pemerintah.
Pemerintah tidak dapat berdiam diri ketika mengetahui terjadi kegagalan pasar karena kegagalan pasar menyebabkan kerugian ekonomi, baik bagi konsumen dan produsen. Pemerintah wajib melakukan intervensi untuk menghindari bahaya ekonomi yang lebih besar dibandingkan harus membiarkan pasar dalam keadaan yang bebas tanpa kepastian .





























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ilmu Ekonomi, adalah ilmu yang mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan. Ilmu ekonomi muncul dan berkembang melalui suatu proses yang panjang. Ilmu ekonomi dianggap sebagai suatu disiplin baru mulai tahun 1776, yaitu sejak ditulisnya sebuah buku oleh seorang ahli ekonomi, ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul “An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Tahun tersebut sering dianggap sebagai tahun kelahiran ilmu ekonomi dan Adam Smith dianggap sebagai bapak Ilmu ekonomi karena telah memberikan dasar dan konsep yang jelas secara utuh.
B.     Saran
Dapat dibahas secara khusus agar dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai konsep ilmu ekonomi, siklus kegiatan ekonomi, dan konsep makro dan mikro ekonomi.














DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar