ANALISIS BIAYA PRODUKSI UKIRAN TORAJA
OLEH :
SELVI DIANA
JUNIARTI MABUIA
PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt
karena atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
penelitian kami yang berjudul “Analisis Biaya Produksi Ukiran Toraja” dengan
tepat waktu. Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi
Muhammad saw yang telah mengajarkan kita dinul islam.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu terutama :
1.
Bapak
Khaedar Syah S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teori Ekonomi Mikro
2.
Kedua
orangtua yang telah memberi motivasi
3.
Teman-teman
yang telah memberi bantuan baik moril maupun materill
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan laporan kami selanjutnya.
Makassar,
09 Juni 2015
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang...............................................................................................................1
B.
Rumusan
Masalah..........................................................................................................1
C.
Tujuan
Penelitian...........................................................................................................1
D.
Manfaat
Penelitian.........................................................................................................1
BAB II KAJIAN
PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A.
Konsep
Produksi............................................................................................................2
B.
Konsep
Biaya.................................................................................................................2
C.
Konsep
Biaya Produksi..................................................................................................3
D.
Hipotesis
........................................................................................................................4
BAB III METODE
PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian...............................................................................................................5
B.
Sumber
Data...................................................................................................................5
C.
Teknik
Pengumpulan Data.............................................................................................5
D.
Defenisi
Operasional......................................................................................................5
E.
Teknik
Analisis Data......................................................................................................6
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran
Umum Daerah Penelitian..............................................................................7
B.
Hasil
Penelitian..............................................................................................................8
C.
Pembahasan
...................................................................................................................9
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
..................................................................................................................12
B.
Saran
............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BIODATA................................................................................................................................14
LAMPIRAN.............................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sulawesi
Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki daya tarik
tersendiri. Sulawesi Selatan terdiri dari beberapa kabupaten, dimana
masing-masing kabupaten tersebut mempunyai nilai-nilai, budaya, bahasa, suku, hasil kerajinan atau kesenian, dan
kegiatan ekonomi yang menjadikannya
berbeda dari daerah lain.
Di
Sulawesi Selatan terdapat salah satu daerah yang menjadi tujuan wisatawan yaitu
Toraja, hal ini dikarenakan adanya keunikan kebudayaan maupun kegiatan ekonomi
masyarakat Toraja.Sebagai salah satu suku bangsa terbesar di Sulawesi Selatan ,
suku Toraja merupakan salah satu sukuyang memiliki kebudayaan seni ukir yang
indah dan ragam hias ukir Toraja hingga saat ini masih tetap lestari .
Tetap
lestarinya seni ukir ini tidak lain disebabkan oleh masyarakat Toraja sendiri
yang senantiasa memproduksi atau membuat seni ukir tersebut dan kebanyakan
menjadikannya sebagai kegiatan ekonomi dengan harapan tetap bisa melestarikan
kebudayaan ukir tersebut di samping mendapat hasil dari usahanya itu.
Atas
dasar inilah yang melatar belakangi
kelompok kami untuk meneliti ukiran Toraja tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah berdasarkan paparan di atas yaitu bagaimana pengaruh biaya
produksi terhadappembuatan ukiran Toraja ?
C.
Tujuan
Penelitian
Untuk
menganalisis biaya produksi ukiran Toraja.
D.
Manfaat
Penelitian
1. Manfaat
praktis, sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan masyarakat tentang
kebudayaan ukiran di Toraja.
2. Manfaat
akademik, mengembangkan potensi mahasiswa dalam pembuatan suatu karya khususnya
kerajinan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A.
Konsep
Produksi
Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi
output, sehingga nilai barang tersebut bertambah. Konsep produksi merupakan
salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menyatakan bahwa
konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan harganya
murah. Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada
usaha-usahauntuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang
luas.
Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada
kemudahan mendapatkan produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak dalam
dua situasi. Pertama adalahjika permintaan atas produk melebihi penawaran ,
seperti yang ada di Negara berkembang. Dalam situasi ini, konsumen lebih
tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan
pemasok akan memusatkan perhatian pada usaha untuk meningkatkan produksi.
Situasi kedua adalah ketika biaya produksi
tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar.
Dalam proses produksi, perusahaan mengubah masukan
(input), yang juga disebut sebagai faktor produksi (factors of production)
termasuk segala sesuatunya yang harus digunakan perusahaan sebagai bagian dari
proses produksi, menjadi keluaran (output).
Pyndick (Salvatore, 2006) menjelaskan bahwa hubungan
antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan
melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan keluaran Q yang dihasilkan
suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu.
B.
Konsep
Biaya
Biaya
adalah semua pengorbanan dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan
dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi. Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting.
Biaya
terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit
adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu,
yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara
langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.
C.
Konsep
Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut.
Menurut Sherman Rosyidi, biaya produksi adalah biaya yang harus
dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat diambil kesimpulan bahwa biaya apa saja
yang diperlukan untuk membuat produk, baik barang maupun jasa.
Periode produksi dalam perusahaan dibagi menjadi:
1. Biaya
Jangka Pendek
a) Biaya
tetap (Fixed Cost)
Biaya tetapadalah biaya yang timbul
akibat penggunaan sumber daya tetapdalam proses produksi. Sifat utama biaya
tetap adalah jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksi mengalami
perubahan (naik atau turun). Keseluruhan biaya tetap disebut biaya total (total fixed cost,TFC).
b) Biaya
Variabel (variable Cost)
Biaya variable atau sering disebutbiaya variable total
(total variable cost, TVC) adalah jumlah
biaya produksi yang berubah menurut tinggi rendahnyajumlah output yang akan
dihasilkan. Semakin besar output atau barang yang akan dihasilkan, maka akan
semakin besar pula biaya variable yang akan dikeluarkan.
c) Biaya
Total (Total Cost)
Biaya totaladalah keseluruhan biaya
yang terjadi pada produksi jangka pendek yang terdiri dari biaya tetap dan
biaya variable.
d) Biaya
Rata-rata (Average Cost)
Biaya rata-rata terdiri dari:
1) Biaya
tetap rata-rata, adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang
yang dihasilkan.
2) Biaya
variabel rata-rata, adalah biaya variable satuan unit produksi.
3) Biaya
total rata-rata, adalah biaya persatuan unit output ( produksi)
e) Biaya
Marginal (Marginal Cost)
Biaya Marginal adalah perubahan
biaya total akibat penambahan satu unit output.
2. Biaya
Jangka panjang
Jangka panjang
dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh
para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan
tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam
proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubah-ubah.
Produksi dalam
jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat
produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah
sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam
jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
D.
Hipotesis
Hipotesis
merupakan suatu pernyataan yang membentang suatu hubungan yang nyata diantara
faktor-faktor yang diselidiki berdasarkan dari masalah yang telah dibahas.
Bertitik tolak pada masalah di atas, maka penulis mengemukakan jawaban yang
bersifat sementara yaitu besarnya pengaruh biaya produksi ukiran Toraja dapat
disesuaikan dengan tingkat produksi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan
penelitian deskriptif kuantitatif, karena data yang diperoleh berupa angka.
Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data.
B.
Sumber
Data
Sumber
data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data.
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data
primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan
permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau
tempat objek penelitian dilakukan.
2. Data
sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam
penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel,
jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
Selain data primer, sumber data yang dipakai
peneliti adalah sumber data sekunder, data sekunder didapat melalui berbagai
sumber yaitu literatur artikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan
penelitian yang dilakukan.
C.
Teknik
Pengumpulan Data
Untuk
mendapatkan data penelitian penulis melakukan observasi, dengan survey lokasi
penelitian yaitu di Jl. A.Mappanyukki dan wawancara langsung pada pembuat
ukiran Toraja agar mendapatkan data yang otentik dan spesifik.
D.
Defenisi
Operasional
Secara
ilmiah definisi operasional digunakan menjadi dasar dalam pengumpulan data
sehingga tidak terjadi bias terhadap data apa yang diambil. Dalam pemakaian
praktis, definisi operasional dapat berperan menjadi penghilang bias dalam
mengartikan suatu ide/maksud yang biasanya dalam bentuk tertulis.
Defenisi operasional
berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu:
1. Biaya
adalah semua pengorbanan dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan
dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi.
2. Produksi
adalah Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output, sehingga
nilai barang tersebut bertambah.
3. Biaya
produksi adalah Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang
akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut.
4. Ukiran
adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra dengan membuat
perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji tertentu.
E.
Teknik
Analisis Data
Metode
analisis data adalah suatu metode yang digunakan untukmengolah hasil penelitian
guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka pemikiran teoritis, maka
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif.
Rumus
yang digunakan dalam analisis data ini adalah
TCUT
= TVCUT + TFCUT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran
Umum Daerah Penelitian
Kabupaten
Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten
di Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di bagian utara Provinsi
Sulawesi Selatan. Ibukotanya adalah Makale, sebuah kota berhawa sejuk yang
berada pada daerah ketinggian sekitar 125-3.075 mdpl. Kabupaten Tana
Toraja secara geografis terletak antara 119022”14,322’-12002”37,566’
Bujur Timur dan 2044”21,296’-3023”23,505’ Lintang Selatan, yang merupakan pusat kegiatan pariwisata budaya di Provinsi
Sulawesi Selatan dan sebagai pintu gerbang antara Sulawesi Barat dan Sulawesi
Selatan. Secara administrasitif wilayah, Kabupaten Tana Toraja berbatasan
dengan:
1. Sebelah
Utara berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara.
2. Sebelah
Barat berbatasan dengan Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat.
3. Sebelah
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang.
4. Sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu.
Kondisi topografi
Kabupaten Tana Toraja relatif bergelombang dan berbukit, sedangkan
topografi datar relatif sedikit. Kawasan yang mempunyai kemiringan lahan datar
(0-8%) pada umumnya berada di daerah di sebelah timur dan lahan-lahan sepanjang
jalan poros. Selanjutnya kawasan yang mempunyai kemiringan lahan 8 -15%
tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tana Toraja, sedangkan kemiringan lahan di
atas 40% pada umumnya berada di sebelah barat kecamatan Simbuang, Kecamatan
Bonggakaradeng, Kecamatan Masanda dan beberapa kecamatan lainnya merupakan
kawasan lindung.
Kabupaten Tana Toraja termasuk daerah yang beriklim
tropis basah, temperatur rata-rata berkisar
antara 15°c -28°c dengan kelembaban
udara antara 82-86%, curah hujan rata-rata 1.500 mm/tahun sampai lebih
dari 3.500 mm/tahun.
Dalam RTRWN
dijelaskan pada wilayah Kabupaten Tana Toraja terdapat wilayah Sungai
yakni Sungai Saddang dengan panjang 182
km yang merupakan sungai lintas provinsi
(Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat). Selanjutnya dalam RTRW Provinsi
Sulawesi Selatan dipertegas lagi bahwa Sungai Saddang merupakan bagian dari
Satuan Wilayah Sungai (SWS) Saddang dengan luas DAS 6.696,10 kmyang melintasi 2
provinsi dan 5 kabupaten, yakni masing-masing Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Mamasa, Enrekang, dan Pinrang.
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat
205.430 Ha dengan luas area terbangun 2.956 Ha, meliputi 19 kecamatan yang terdiri dari 112 Lembang dan 47
Kelurahan, dimana Kecamatan Malimbong Balepe dan Kecamatan Bonggakaradeng
merupakan 2 kecamatan terluas dengan luas masing-masing adalah 21.147
Ha dan 20.676 Ha. Sedangkan wilayah kecamatan dengan luas terkecil adalah
Kecamatan Makale Utara dan Kecamatan Sangala Utara dengan luas masing-masing
adalah 2.608 Ha dan 2.796 Ha.
Kabupaten
Tana Toraja dengan pusat
pemerintahan di Kecamatan Makale
merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi, yakni mencapai
89,38 jiwa/Ha. Jumlah rumah tangga yang
tercatat sebanyak 8.504 KK, dengan jumlah penduduk
34.305 jiwa. Luas wilayah
Kecamatan Makale tercatat
3.975 Ha (1,93% dari luas wilayah
Kabupaten Tana Toraja) dengan luas area terbangun 384 Ha yang meliputi 1 lembang dan
14 kelurahan. Rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Tana Toraja
khususnya lima tahun terakhir (tahun 2008-2012) menunjukkan angka 0,85%
pertahun. Proyeksi penduduk untuk
5 Tahun kedepan tahun 2018 diprediksikan
penduduk Kabupaten Tana Toraja mencapai
236.555 jiwa dengan kepadatan penduduk 80,02 jiwa/Ha.
B.
Hasil
Penelitian
a.
Karakteristik
Responden
Desi (48 tahun)
lahir di Makassar, 15 April 1967 dan bertempat tinggal di Jl. Andi Mappanyukki,
Kecamatan Rantepao. Jenis usaha yang digeluti oleh ibu Desi termasuk dalam
usaha kecil menengah yaitu usaha souvenir dan kerajinan tangan. Ibu Desi
memiliki seorang suami yang bernama Musa Salina dan dua orang anak yang bernama
Desiana dan Aril. Keluarga ibu Desi sudah 24 tahun bermukin di tempat tersebut
akan tetapi pernah mengalami kebakaran beberapa tahun yang lalu sehingga harus
mengganti semua kerusakan yang ada.
Rumah yang
ditempatinya merupakan milik sendiri dengan luas tanah bangunan 60 m2 dan
luas bangunan rumah 20 m2. Jenis dinding rumah ibu Desi adalah
tembok, jenis lantainya keramik, jenis atap rumahnya seng, sumber airnya dari
PDAM, penerangan yang digunakan bersumber dari listrik PLN, serta bahan bakar
yang digunakan untuk memasak adalah gas LPG.
b.
Analisis
Biaya Produksi
a)
Tabel
Total Fixed Cost
No
|
Nama Barang
|
Harga
|
Tahun
|
1
|
Rumah
|
Rp. 54.794,52/hari
|
5
|
2
|
Televisi
|
Rp. 2.054,79/hari
|
4
|
3
|
Perabot RT
|
Rp. 2.739,72/hari
|
4
|
4
|
Motor
|
Rp.
4.109,58/hari
|
8
|
5
|
Mesin ketam
|
Rp. 684,93/hari
|
2
|
6
|
Pisau pahat
|
Rp.
410,95/hari
|
2
|
7
|
Gergaji
|
Rp.
166,66/hari
|
1/2
|
Harga rumah yang dimiliki oleh keluarga ibu Desi
yaitu Rp.54.794,52/hari, dimana rumah tersebut sudah di diami selama 5 tahun
setelah kebakaran. Barang lain yang dimiliki oleh keluarga ibu Desi yaitu
televisi dengan harga Rp.2.054,79/hari yang sudah dipakai selama 4 tahun.
Adapun perabot rumah tangga yang dimilikinya yaitu seharga Rp.2.739,72/hari dan
telah digunakan selama 4 tahun, dan kendaraan pribadi berupa motor dengan harga
Rp.4.109,58/hari yang telah digunakan selama 8 tahun. Adapun peralatan yang
digunakan seperti mesin ketam dengan harga Rp.684,93/hari digunakan selama 2
tahun, pisau pahat dengan harga Rp.410,95/hari yang sudah digunakan selama 2
tahun, serta gergaji dengan harga Rp.166,66/hari yang telah digunakan selama 6
bulan.
b)
Tabel
Total Variable Cost
No
|
Nama Bahan
|
Harga
|
1
|
Kayu uru
|
Rp. 80.000/3m
|
2
|
Batu berwarna
|
Rp. 50.000
|
Bahan yang digunakan dalam pembuatan ukiran Toraja
diantaranya kayu uru dengan harga Rp.80.000/3m serta batu berwarna dengan harga
Rp.50.000.
C.
Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang
bernama ibu Desi (48 tahun) yang
bertempat tinggal di Jl. Andi Mappanyukki. Jenis usaha yang digeluti
oleh ibu Desi termasuk dalam usaha kecil menengah yaitu usaha souvenir dan
kerajinan tangan. Dari usahanya tersebut ibu Desi mampu memperoleh omset dalamsetahun
sebesar Rp.42.000.000. usaha ini sudah berlangsung selama 8 tahun.
Dalam melakukan kegiatan produksi biasanya ibu Desi
melakukan kegiatan produksi 8 kali dalam sebulan sedangkan setiap musim
wisatawan kegiatan produksi yang dilakukan sebanyak 10 kali, dan bulan dimana
ibu Desi melakukan kegiatan produksi tidak menentu. Dalam melakukan kegiatan
produksi,waktu yang dihabiskan adalah 84 jam dan ukiran yang dihasilkan selama
sekali produksi yaitu sebanyak 10 buah.
Dalam pembuatan ukiran tersebut ada biaya produksi
yang dikeluarkan untuk membeli atau membiayai bahan yang dibutuhkan, seperti kayu
uru seharga Rp. 80.000 per 3 meter dan batu berwarna seharga Rp. 50.000 untuk
ukuran kecil serta Rp.100.000 untuk ukuran besar, akan tetapi dalam hal ini
yang sering digunakan adalah batu berwarna ukuran kecil,biaya yang digunakan
ini termasuk dalam biaya variabel, sedangkan alat yang digunakan dalam kegiatan
produksi ini seperti mesin ketam atau mesin serut kayu seharga Rp.500.000,
pisau pahat seharga Rp.300.000, dan gergaji dengan harga Rp.30.000. Biaya yang
digunakan dalam hal ini khususnya peralatan termasuk dalam biaya tetap.
Dengan diketahuinya jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan untuk membeli bahan dan peralatan, dalam hal ini biaya variabel dan
biaya tetap dapat disimpulkan bahwa biaya total atau total cost yang
dikeluarkan oleh ibu Desi sebagai berikut :
Diketahui
:
TVCUT = Rp.130.000
TFCUT = Rp.830.000
Ditanyakan
:
TCUT = ?
Penyelesaian :
TCUT = TFCUT + TVCUT
= Rp.830.000
+ Rp. 130.000
= Rp.960.000
Jadi biaya total atau total cost
yang dikeluarkan oleh ibu Desi yaitu sebesar Rp.960.000, dimana harga produk
dijual eceran dengan ketetapan harga Rp.45.000, namun yang diminta konsumen
biasanya hanya Rp.30.000. Hasil penjualan dari produksi ukir kayu tersebut
digunakan untuk membangun rumah.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya produksi ukiran
toraja dipengaruhi oleh biaya variabel dan biaya tetap serta besarnya pengaruh
biaya produksi ukiran Toraja dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Biaya
total yang digunakan dalam pembuatan ukiran ini berdasarkan penjumlahan dari
harga variabel dan harga tetap.
B.
Saran
Dalam
pertemuan selanjutnya dapat dibahas mengenai biaya produksi secara khusus agar
dapat menambah wawasan para pembaca, juga diharapkan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
pada tanggal 09 Juni
2015
123456789/1125/bab1-2.pdf?sequence=2.
Diakses pada tanggal 09 Juni
2015
Munarfah, Andi.2007.Ekonomi Mikro, Teori dan Aplikasi.Makassar:
Badan
Penerbit
Universitas Negeri Makassar.
pojokinfo.files.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 09 Juni 2015
BIODATA PENULIS
Selvi
Diana dilahirkan di Paroto, 25 September 1995.
Anak pertama dari pasangan Muh.Lukman dan Bungadia. Jenjang pendidikan yang
pernah di tempuhnya yaitu di SD Inp. 5/81 Samaelo tamat pada tahun 2008, SMP
Negeri 1 Barebbo tamat pada tahun 2011, dan SMA Negeri 1 Unggulan Watampone tamat
pada tahun 2014, kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri
Makassar pada tahun 2014. Sampai sekarang ini masih menjalani pendidikan di
jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di semester dua (Genap). Anak pertama
dari empat bersaudara ini mempunyai prinsip hidup “Ya di atas Ya, dan Tidak di
atas Tidak”. Baginya hidup ini seperti labirin, kadang di atas dan kadang di
bawah. Ia percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan niat yang baik,
maka hasilnya akan baik pula.
Penulis bernama Juniarti
Mabuia, dilahirkan di Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan pada tanggal 14
Juni 1996 dari Ayah yang bernama Bustamin Mabuia dan Ibu bernama Nur Mega
Hasan. Penulis bertempat tinggal di Jl. Poros Pallangga, BTN Nusa Indah D4/28.
Penulis merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Penulis menyelesaikan
pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Centre Mangalli pada tahun 2008, kemudian
melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 3 Pallangga pada tahun 2011.
Penulis melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 1 Pallangga dan lulus pada tahun
2014. Setelah tamat SMU, penulis melanjutkan pendidikan di bangku kuliah
Universitas Negeri Makassar di Fakultas Ilmu Sosial Program Studi Pendidikan
IPS Terpadu
LAMPIRAN