Kamis, 23 Maret 2017

Diagram Interaksi Ekonomi Model Sederhana (2 Pelaku)

Diagram Interaksi Ekonomi Model Sederhana (2 Pelaku)
Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi berupa tanah, bangunan, bahan baku, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan yang diperolehnya dari rumah tangga. Di sini perusahaan dan rumah tangga akan bertemu di pasar input (pasar faktor-faktor produksi). Dari penggunaan faktor-faktor produksi tersebut perusahaan akan memberikan sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba kepada rumah tangga sebagai pemilik faktor-faktor produksi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho0ww-Gvq1cu9qtSFU0j5_-SMYKPhEvXe0JfWHHFE8FodzgJ6S68v_tmffS2fBycGuRT-99C497zz5fHh2d6uxfg4vBRiViJtnXqV4Jkhl0cMYQDDsYVrQs5o-biCJKGgjkorVenkaqVE/s1600/2+pelaku.png





Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan membelinya dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar output (pasar barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan bisa menjualnya sendiri secara langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang.

Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa. Dari pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada saatnya nanti akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa. Pembiayaan tersebut berbentuk pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba, seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi Model Lengkap (4 Pelaku)
Berikut ini akan dijelaskan mengenai diagram interaksi pelaku ekonomi dalam model lengkap (4 pelaku) yang akan menggambarkan interaksi timbale balik antara rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTMDUiQJztvb_b_LzrPz-bj2SWyCeIbk_ZUmsZOlFYj_iGfuIKaSIug6bC6onLM0oI60wNSiOEOHqTrkpzGcl0aj8aiLx3SmxqzFvYpJdok7D3zonbRtjpxt3A5cx_HuwGmQ97XcVuEN8/s1600/4+pelaku.png

Aliran antara Rumah Tangga dan Perusahaan
Di atas sudah dijelaskan aliran yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan yang bisa kalian lihat pada diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana. Coba kalian baca lagi penjelasannya.
Aliran antara Pemerintah dengan Rumah Tangga dan Perusahaan
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memproduksi barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan dengan tujuan untuk melayani kepentingan umum. Sehingga, barang dan jasa itu disebut dengan istilah barang dan jasa publik. Selain itu, produksi barang dan jasa tersebut berguna pula untuk menambah pendapatan negara. Barang dan jasa yang diproduksi pemerintah di antaranya minyak, gas, semen, baja, listrik, pendidikan, kesehatan, hukum, keamanan, jasa pos, dan lain-lain.

Oleh karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta menerima pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang diperoleh pemerintah di antaranya digunakan untuk membayar pegawai (guru, polisi, hakim, dokter, perawat, dan lain-lain), memberikan subsidi kepada rumah tangga (misalnya: subsidi BBM), serta subsidi kepada perusahaan (misalnya: subsidi terhadap produksi pertanian).
Aliran yang Berkaitan dengan Masyarakat Luar Negeri
Dalam kegiatan ekonomi dewasa ini, hubungan dengan masyarakat luar negeri merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan lagi. Hubungan dengan masyarakat luar negeri telah menciptakan terjadinya arus masuk barang dan jasa (impor barang dan jasa) serta arus masuk faktor-faktor produksi (impor faktor-faktor produksi). Selain itu, terjadi pula arus keluar barang dan jasa (ekspor barang dan jasa) serta arus keluar faktor-faktor produksi (ekspor faktor-faktor produksinya).

Dalam kegiatan impor barang dan jasa dari masyarakat luar negeri, negara kita harus melakukan sejumlah pembayaran kepada masyarakat luar negeri. Yaitu dengan memberikan uang pemblian bahan baku, upah, bunga,, sewa, da laba. Sebaliknya, dari kegiatan ekspor barang dan jasa kepada masyarakat luar negeri, negara kita akan mendapat sejumlah pendapatan dari masyarakat luar negerii, yaitu penjualan bahan baku, upah, bunga sewa, dan laba. Dari kegiatan impor faktor-faktor produksi, ada satu faktor produksi yang betul-betul dibutuhkan oleh negara kita, yakni faktor produksi modal.

Oleh karena itu, negara kita sangat memerlukan adanya investor-investor asing yang mau menanamkan modalnya ke Indonesia.
Manfaat Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi
Dari diagram interaksi pelaku ekonomi diperoleh manfaat, baik bagi pemerintah maupun bagi masyarakat. Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi pemerintah adalah sebagai berikut.
  • Sebagai alat bantu untuk membuat pola pembangunan nasional.
  • Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi yang terjadi di masyarakat.
  • Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa dan faktor-faktor produksi dari dan ke luar negeri.
  • Sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengontrol arus peredaran uang.
  • Sebagai alat bantu untuk membuat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
  • Sebagai alat bantu untuk mengatur distribusi pendapatan nasional.
  • Sebagai media untuk menentukan struktur ekonomi nasional.
  • Sebagai sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada masyarakat.
Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi masyarakat (rumah tangga) adalah sebagai berikut.
  • Sebagai media untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kegiatan ekonomi bila dihubungkan dengan peran perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
  • Sebagai media untuk mengetahui arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi yang terjadi dalam kehidupan.
  • Sebagai alat bantu untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat (misalnya, menjadi eksportir atau importir).
  • Sebagai sarana untuk memperluas wawasan.


Analisis Biaya Produksi Ukiran Toraja

ANALISIS BIAYA PRODUKSI UKIRAN TORAJA


OLEH :

SELVI DIANA
JUNIARTI MABUIA


PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt karena atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian kami yang berjudul “Analisis Biaya Produksi Ukiran Toraja” dengan tepat waktu. Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad saw yang telah mengajarkan kita dinul islam.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama :
1.      Bapak Khaedar Syah S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teori Ekonomi Mikro
2.      Kedua orangtua yang telah memberi motivasi
3.      Teman-teman yang telah memberi bantuan baik moril maupun materill
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan kami selanjutnya.


                                                                                    Makassar, 09 Juni 2015


                                                                                                Penulis,










ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...............................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C.     Tujuan Penelitian...........................................................................................................1
D.    Manfaat Penelitian.........................................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A.    Konsep Produksi............................................................................................................2
B.     Konsep Biaya.................................................................................................................2
C.     Konsep Biaya Produksi..................................................................................................3
D.    Hipotesis ........................................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian...............................................................................................................5
B.     Sumber Data...................................................................................................................5
C.     Teknik Pengumpulan Data.............................................................................................5
D.    Defenisi Operasional......................................................................................................5
E.     Teknik Analisis Data......................................................................................................6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Gambaran Umum Daerah Penelitian..............................................................................7
B.     Hasil Penelitian..............................................................................................................8
C.     Pembahasan ...................................................................................................................9
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan ..................................................................................................................12
B.     Saran ............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BIODATA................................................................................................................................14
LAMPIRAN.............................................................................................................................15


iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Sulawesi Selatan terdiri dari beberapa kabupaten, dimana masing-masing kabupaten tersebut mempunyai nilai-nilai, budaya, bahasa,  suku, hasil kerajinan atau kesenian, dan kegiatan ekonomi  yang menjadikannya berbeda dari daerah lain.
Di Sulawesi Selatan terdapat salah satu daerah yang menjadi tujuan wisatawan yaitu Toraja, hal ini dikarenakan adanya keunikan kebudayaan maupun kegiatan ekonomi masyarakat Toraja.Sebagai salah satu suku bangsa terbesar di Sulawesi Selatan , suku Toraja merupakan salah satu sukuyang memiliki kebudayaan seni ukir yang indah dan ragam hias ukir Toraja hingga saat ini masih tetap lestari .
Tetap lestarinya seni ukir ini tidak lain disebabkan oleh masyarakat Toraja sendiri yang senantiasa memproduksi atau membuat seni ukir tersebut dan kebanyakan menjadikannya sebagai kegiatan ekonomi dengan harapan tetap bisa melestarikan kebudayaan ukir tersebut di samping mendapat hasil dari usahanya itu.
Atas dasar  inilah yang melatar belakangi kelompok kami untuk meneliti ukiran Toraja tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan paparan di atas yaitu bagaimana pengaruh biaya produksi terhadappembuatan ukiran Toraja ?

C.    Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis biaya produksi ukiran Toraja.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat praktis, sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan masyarakat tentang kebudayaan ukiran di Toraja.
2.      Manfaat akademik, mengembangkan potensi mahasiswa dalam pembuatan suatu karya khususnya kerajinan.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A.    Konsep Produksi
Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output, sehingga nilai barang tersebut bertambah. Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan harganya murah. Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usahauntuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.
Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama adalahjika permintaan atas produk melebihi penawaran , seperti yang ada di Negara berkembang. Dalam situasi ini, konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan memusatkan perhatian pada usaha untuk meningkatkan produksi. Situasi kedua adalah ketika biaya produksi  tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar.
Dalam proses produksi, perusahaan mengubah masukan (input), yang juga disebut sebagai faktor produksi (factors of production) termasuk segala sesuatunya yang harus digunakan perusahaan sebagai bagian dari proses produksi, menjadi keluaran (output).
Pyndick (Salvatore, 2006) menjelaskan bahwa hubungan antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan keluaran Q yang dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu.
B.     Konsep Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting. 
Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.
C.    Konsep Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Menurut Sherman Rosyidi,  biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat diambil kesimpulan bahwa biaya apa saja yang diperlukan untuk membuat produk, baik barang maupun jasa.
Periode produksi dalam perusahaan dibagi menjadi:
1.      Biaya Jangka Pendek
a)      Biaya tetap (Fixed Cost)
Biaya tetapadalah biaya yang timbul akibat penggunaan sumber daya tetapdalam proses produksi. Sifat utama biaya tetap adalah jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksi mengalami perubahan (naik atau turun). Keseluruhan biaya tetap disebut  biaya total (total fixed cost,TFC).
b)      Biaya Variabel (variable Cost)
Biaya variable  atau sering disebutbiaya variable total (total variable cost, TVC)  adalah jumlah biaya produksi yang berubah menurut tinggi rendahnyajumlah output yang akan dihasilkan. Semakin besar output atau barang yang akan dihasilkan, maka akan semakin besar pula biaya variable yang akan dikeluarkan.
c)      Biaya Total (Total Cost)
Biaya totaladalah keseluruhan biaya yang terjadi pada produksi jangka pendek yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variable.
d)     Biaya Rata-rata (Average Cost)
Biaya rata-rata terdiri dari:
1)      Biaya tetap rata-rata, adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan.
2)      Biaya variabel rata-rata, adalah biaya variable satuan unit produksi.
3)      Biaya total rata-rata, adalah biaya persatuan unit output ( produksi)
e)      Biaya Marginal (Marginal Cost)
Biaya Marginal adalah perubahan biaya total akibat penambahan satu unit output.
2.      Biaya Jangka panjang
Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubah-ubah.
Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal  biaya  total rata-rata (ATC).
D.    Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang membentang suatu hubungan yang nyata diantara faktor-faktor yang diselidiki berdasarkan dari masalah yang telah dibahas. Bertitik tolak pada masalah di atas, maka penulis mengemukakan jawaban yang bersifat sementara yaitu besarnya pengaruh biaya produksi ukiran Toraja dapat disesuaikan dengan tingkat produksi.



















BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini  penulis menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, karena data yang diperoleh berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data.

B.     Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
1.      Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh  peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.
2.      Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
Selain data primer, sumber data yang dipakai peneliti adalah sumber data sekunder, data sekunder didapat melalui berbagai sumber yaitu literatur artikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
C.    Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data penelitian penulis melakukan observasi, dengan survey lokasi penelitian yaitu di Jl. A.Mappanyukki dan wawancara langsung pada pembuat ukiran Toraja agar mendapatkan data yang otentik dan spesifik.

D.    Defenisi Operasional
Secara ilmiah definisi operasional digunakan menjadi dasar dalam pengumpulan data sehingga tidak terjadi bias terhadap data apa yang diambil. Dalam pemakaian praktis, definisi operasional dapat berperan menjadi penghilang bias dalam mengartikan suatu ide/maksud yang biasanya dalam bentuk tertulis.
Defenisi operasional berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu:
1.      Biaya adalah semua pengorbanan dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
2.      Produksi adalah Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output, sehingga nilai barang tersebut bertambah.
3.      Biaya produksi adalah Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
4.      Ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji tertentu.

E.     Teknik Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untukmengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.
Rumus yang digunakan dalam analisis data ini adalah

TCUT = TVCUT + TFCUT
           
















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten  di Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan. Ibukotanya adalah Makale, sebuah kota berhawa sejuk yang berada pada daerah ketinggian sekitar 125-3.075 mdpl. Kabupaten Tana Toraja  secara geografis  terletak antara 119022”14,322’-12002”37,566’ Bujur Timur dan 2044”21,296’-3023”23,505’ Lintang Selatan,  yang merupakan  pusat kegiatan pariwisata budaya di Provinsi Sulawesi Selatan dan sebagai pintu gerbang antara Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Secara administrasitif wilayah, Kabupaten Tana Toraja berbatasan dengan:
1.      Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara.
2.      Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat.
3.      Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang.
4.      Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu.
Kondisi topografi  Kabupaten Tana Toraja relatif bergelombang dan berbukit, sedangkan topografi datar relatif sedikit. Kawasan yang mempunyai kemiringan lahan datar (0-8%) pada umumnya berada di daerah di sebelah timur dan lahan-lahan sepanjang jalan poros. Selanjutnya kawasan yang mempunyai kemiringan lahan 8 -15% tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tana Toraja, sedangkan kemiringan lahan di atas 40% pada umumnya berada di sebelah barat kecamatan Simbuang, Kecamatan Bonggakaradeng, Kecamatan Masanda dan beberapa kecamatan lainnya merupakan kawasan lindung.
Kabupaten Tana Toraja termasuk daerah yang beriklim tropis basah, temperatur  rata-rata berkisar antara 15°c -28°c dengan kelembaban  udara antara 82-86%, curah hujan rata-rata 1.500 mm/tahun sampai lebih dari 3.500 mm/tahun.
Dalam RTRWN  dijelaskan pada wilayah Kabupaten Tana Toraja terdapat wilayah Sungai yakni Sungai Saddang  dengan panjang 182 km  yang merupakan sungai lintas provinsi (Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat). Selanjutnya dalam RTRW Provinsi Sulawesi Selatan dipertegas lagi bahwa Sungai Saddang merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS) Saddang dengan luas DAS 6.696,10 kmyang melintasi 2 provinsi dan 5 kabupaten, yakni masing-masing Kabupaten Tana Toraja,  Toraja Utara, Mamasa, Enrekang, dan Pinrang.
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 205.430  Ha  dengan luas area terbangun 2.956 Ha,  meliputi 19 kecamatan  yang terdiri dari 112 Lembang dan 47 Kelurahan, dimana Kecamatan Malimbong Balepe dan Kecamatan Bonggakaradeng merupakan 2 kecamatan terluas dengan luas masing-masing adalah  21.147  Ha dan 20.676 Ha. Sedangkan wilayah kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Makale Utara dan Kecamatan Sangala Utara dengan luas masing-masing adalah 2.608  Ha dan 2.796 Ha.
Kabupaten  Tana Toraja  dengan pusat pemerintahan di Kecamatan  Makale merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi, yakni mencapai 89,38  jiwa/Ha. Jumlah rumah tangga yang tercatat sebanyak  8.504  KK, dengan jumlah  penduduk  34.305  jiwa. Luas wilayah Kecamatan  Makale  tercatat  3.975  Ha (1,93% dari luas wilayah Kabupaten Tana Toraja) dengan luas area terbangun 384 Ha  yang meliputi 1  lembang dan  14  kelurahan. Rata-rata  pertumbuhan penduduk Kabupaten  Tana Toraja  khususnya  lima  tahun terakhir (tahun 2008-2012)  menunjukkan angka  0,85%  pertahun.  Proyeksi penduduk untuk 5 Tahun kedepan  tahun 2018  diprediksikan  penduduk Kabupaten Tana Toraja mencapai  236.555  jiwa  dengan kepadatan penduduk 80,02  jiwa/Ha.
B.     Hasil Penelitian
a.      Karakteristik Responden
Desi (48 tahun) lahir di Makassar, 15 April 1967 dan bertempat tinggal di Jl. Andi Mappanyukki, Kecamatan Rantepao. Jenis usaha yang digeluti oleh ibu Desi termasuk dalam usaha kecil menengah yaitu usaha souvenir dan kerajinan tangan. Ibu Desi memiliki seorang suami yang bernama Musa Salina dan dua orang anak yang bernama Desiana dan Aril. Keluarga ibu Desi sudah 24 tahun bermukin di tempat tersebut akan tetapi pernah mengalami kebakaran beberapa tahun yang lalu sehingga harus mengganti semua kerusakan yang ada.
Rumah yang ditempatinya merupakan milik sendiri dengan luas tanah bangunan 60 m2 dan luas bangunan rumah 20 m2. Jenis dinding rumah ibu Desi adalah tembok, jenis lantainya keramik, jenis atap rumahnya seng, sumber airnya dari PDAM, penerangan yang digunakan bersumber dari listrik PLN, serta bahan bakar yang digunakan untuk memasak adalah gas LPG.
b.      Analisis Biaya Produksi
a)      Tabel Total Fixed Cost

No
Nama Barang
Harga
Tahun
1
Rumah
Rp. 54.794,52/hari
5
2
Televisi
Rp. 2.054,79/hari
4
3
Perabot RT
Rp. 2.739,72/hari
4
4
Motor
Rp. 4.109,58/hari
8
5
Mesin ketam
Rp. 684,93/hari
2
6
Pisau pahat
Rp. 410,95/hari
2
7
Gergaji
Rp. 166,66/hari
1/2

Harga rumah yang dimiliki oleh keluarga ibu Desi yaitu Rp.54.794,52/hari, dimana rumah tersebut sudah di diami selama 5 tahun setelah kebakaran. Barang lain yang dimiliki oleh keluarga ibu Desi yaitu televisi dengan harga Rp.2.054,79/hari yang sudah dipakai selama 4 tahun. Adapun perabot rumah tangga yang dimilikinya yaitu seharga Rp.2.739,72/hari dan telah digunakan selama 4 tahun, dan kendaraan pribadi berupa motor dengan harga Rp.4.109,58/hari yang telah digunakan selama 8 tahun. Adapun peralatan yang digunakan seperti mesin ketam dengan harga Rp.684,93/hari digunakan selama 2 tahun, pisau pahat dengan harga Rp.410,95/hari yang sudah digunakan selama 2 tahun, serta gergaji dengan harga Rp.166,66/hari yang telah digunakan selama 6 bulan.
b)     Tabel Total Variable Cost

No
Nama Bahan
Harga
1
Kayu uru
Rp. 80.000/3m
2
Batu berwarna
Rp. 50.000

Bahan yang digunakan dalam pembuatan ukiran Toraja diantaranya kayu uru dengan harga Rp.80.000/3m serta batu berwarna dengan harga Rp.50.000.
C.    Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang bernama ibu Desi (48 tahun) yang  bertempat tinggal di Jl. Andi Mappanyukki. Jenis usaha yang digeluti oleh ibu Desi termasuk dalam usaha kecil menengah yaitu usaha souvenir dan kerajinan tangan. Dari usahanya tersebut ibu Desi mampu memperoleh omset dalamsetahun sebesar Rp.42.000.000. usaha ini sudah berlangsung selama 8 tahun.
Dalam melakukan kegiatan produksi biasanya ibu Desi melakukan kegiatan produksi 8 kali dalam sebulan sedangkan setiap musim wisatawan kegiatan produksi yang dilakukan sebanyak 10 kali, dan bulan dimana ibu Desi melakukan kegiatan produksi tidak menentu. Dalam melakukan kegiatan produksi,waktu yang dihabiskan adalah 84 jam dan ukiran yang dihasilkan selama sekali produksi yaitu sebanyak 10 buah.
Dalam pembuatan ukiran tersebut ada biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli atau membiayai bahan yang dibutuhkan, seperti kayu uru seharga Rp. 80.000 per 3 meter dan batu berwarna seharga Rp. 50.000 untuk ukuran kecil serta Rp.100.000 untuk ukuran besar, akan tetapi dalam hal ini yang sering digunakan adalah batu berwarna ukuran kecil,biaya yang digunakan ini termasuk dalam biaya variabel, sedangkan alat yang digunakan dalam kegiatan produksi ini seperti mesin ketam atau mesin serut kayu seharga Rp.500.000, pisau pahat seharga Rp.300.000, dan gergaji dengan harga Rp.30.000. Biaya yang digunakan dalam hal ini khususnya peralatan termasuk dalam biaya tetap.
Dengan diketahuinya jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli bahan dan peralatan, dalam hal ini biaya variabel dan biaya tetap dapat disimpulkan bahwa biaya total atau total cost yang dikeluarkan oleh ibu Desi sebagai berikut :
Diketahui :
TVCUT           = Rp.130.000
TFCUT            = Rp.830.000
Ditanyakan :   
TCUT  = ?
            Penyelesaian :
                        TCUT  = TFCUT + TVCUT
                                    = Rp.830.000 + Rp. 130.000
                                    = Rp.960.000
            Jadi biaya total atau total cost yang dikeluarkan oleh ibu Desi yaitu sebesar Rp.960.000, dimana harga produk dijual eceran dengan ketetapan harga Rp.45.000, namun yang diminta konsumen biasanya hanya Rp.30.000. Hasil penjualan dari produksi ukir kayu tersebut digunakan untuk membangun rumah.
























BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya produksi ukiran toraja dipengaruhi oleh biaya variabel dan biaya tetap serta besarnya pengaruh biaya produksi ukiran Toraja dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Biaya total yang digunakan dalam pembuatan ukiran ini berdasarkan penjumlahan dari harga variabel dan harga tetap.

B.     Saran
Dalam pertemuan selanjutnya dapat dibahas mengenai biaya produksi secara khusus agar dapat menambah wawasan para pembaca, juga diharapkan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
























DAFTAR PUSTAKA

pada tanggal 09 Juni 2015
            123456789/1125/bab1-2.pdf?sequence=2. Diakses pada tanggal 09 Juni
            2015
Munarfah, Andi.2007.Ekonomi Mikro, Teori dan Aplikasi.Makassar: Badan
            Penerbit Universitas Negeri Makassar.
pojokinfo.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal 09 Juni 2015
www.tanatorajakab.go.id. Diakses pada tanggal 10 Juni 2015














BIODATA PENULIS
Selvi Diana dilahirkan di Paroto, 25 September 1995. Anak pertama dari pasangan Muh.Lukman dan Bungadia. Jenjang pendidikan yang pernah di tempuhnya yaitu di SD Inp. 5/81 Samaelo tamat pada tahun 2008, SMP Negeri 1 Barebbo tamat pada tahun 2011, dan SMA Negeri 1 Unggulan Watampone tamat pada tahun 2014, kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Makassar pada tahun 2014. Sampai sekarang ini masih menjalani pendidikan di jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di semester dua (Genap). Anak pertama dari empat bersaudara ini mempunyai prinsip hidup “Ya di atas Ya, dan Tidak di atas Tidak”. Baginya hidup ini seperti labirin, kadang di atas dan kadang di bawah. Ia percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan niat yang baik, maka hasilnya akan baik pula.
Penulis bernama Juniarti Mabuia, dilahirkan di Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan pada tanggal 14 Juni 1996 dari Ayah yang bernama Bustamin Mabuia dan Ibu bernama Nur Mega Hasan. Penulis bertempat tinggal di Jl. Poros Pallangga, BTN Nusa Indah D4/28. Penulis merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Centre Mangalli pada tahun 2008, kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 3 Pallangga pada tahun 2011. Penulis melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 1 Pallangga dan lulus pada tahun 2014. Setelah tamat SMU, penulis melanjutkan pendidikan di bangku kuliah Universitas Negeri Makassar di Fakultas Ilmu Sosial Program Studi Pendidikan IPS Terpadu


LAMPIRAN