Minggu, 04 Desember 2016

Kebudayaan Indonesia Asli

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
1.      Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic
2.      Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3.      Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
4.      Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

B.     Wujud kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1.      Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.      Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3.      Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

C.    Unsur-unsur Kebudayaan
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok budaya yang meliputi:
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2.      Organisasi ekonomi
3.      Alat-alat dan lembaga-lembaga 
4.      organisasi kekuatan (politik)
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
  1. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
  1. Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
  1. Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
  1. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
  1. Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
  1. Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.


D.    Unsur Budaya Asli Indonesia
Unsur budaya asli Indonesia menurut J.L. Brandes. Sejak awal Masehi, telah terjalin hubungan dagang antara India dan China. Jalur perdagangan tersebut melalui Selat Malaka. Karena letaknya di jalur perdagangan dan pelayaran internasional tersebut, Indonesia dengan mudah mendapat pengaruh agama dan kebudayaan dari bangsa lain. Salah satunya adalah pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.
Melalui hubungan perdagangan tersebut, agama Hindu-Buddha masuk dan tersebar di Indonesia. Pada awalnya agama Hindu dan Buddha dianut oleh para raja dan bangsawan. Dari lingkungan kerajaan tersebut kemudian agama Hindu-Buddha dengan mudah tersebar ke lingkungan rakyat biasa. Hal ini sesuai dengan aturan jaman dulu, yaitu rakyat harus mengikuti agama yang dianut oleh raja mereka.
Meski demikian, tidak semua budaya asing bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Salah satu alasan mengapa tidak semua budaya luar yang masuk ke Indonesia ditiru begitu saja oleh masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia telah memiliki local genius. Local genius adalah kemampuan suatu masyarakat untuk menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan cita rasa setempat.
Local genius yang merupakan budaya asli masyarakat Indonesia telah berkembang sebelum kedatangan pengaruh Hindu-Buddha. Kebudayaan indonesia asli atau kebudayaan indonesia sebelum masuknya pengaruh kebudayaan hindu (India), unsur-unsurnya masih terdapat perbedaan pendapat dari para ahli. Hal itu disebabkan oleh kelangkaan sumber sejarah. Meskipun demikian, para ahli sependapat bahwa kebudayaan indonesia sebelum masuknya pengaruh Hindu, sudah memiliki taraf yang cukup tinggi. 
Menurut J.L. Brandes, bangsa Indonesia memiliki 10 unsur budaya asli. 10 budaya asli Indonesia adalah:

1. Kepandaian bersawah dan bercocok tanam.
2. Kemampuan berlayar dan mengenal arah angin.
3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang.
4. Kemampuan dalam seni gamelan.
5. Kepandaian membatik dan membuat pola seni ornamen.
6. Kemampuan mengerjakan barang dari logam.
7. Menggunakan aturan metrik atau alat ukur.
8. Menggunakan alat tukar uang logam.
9. Mengenal sistem perbintangan.
10. Telah terbentuk susunan masyarakat yang teratur.
            Pendapat J.L. Brandes diatas disanggah oleh Dr.N.J.kroom, yang mengatakan bahwa unsur-unsur kebudayaan wayang, membatik, dan gamelan bukan unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia, tetapi unsur kebudayaan India. Unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli adalah:
1.      Pertanian dengan irigasi
2.      Ilmu pelayaran
3.      Astronomi
4.      Membuat dan memakai logam
5.      Pemerintahan yang teratur
Terhadap sanggahan N.J. Kroom itu, Locher memberikan sanggahan dengan mengemukakan bahwa unsur kebudayaan indonesia adalah “membatik” yakni kebudayaan Indonesia asli, bukan unsur kebudayaan India. Membatik adalah unsur kebudayaan Indonesia asli yang kemudian disebarkan ke Mesir, Turkistan, Rusia, Cina Selatan dan Jepang. Selanjutnya, Locher menjelaskan bahwa bangsa Indonesia telah menyeberangi Lautan Teduh (Pasifik) untuk memperkenalkan dan mengajarkan seni batik.
R. Pitono mengemukakan kesimpulan, bahwa unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli adalah:
1.      Pertanian di sawah
2.      Ilmu pelayaran
3.      Astronomi
4.      Pembuatan barang-barang logam
5.      Pembuatan tekstil
6.      Pembuatan barang-barang dari tanah liat
7.      Kehidupan agama yang teratur (pemujaan arwah nenek moyang, pemujaan matahari, dan sebagainya)
Bangsa Indonesia waktu itu sudah memiliki taraf kebudayaan dan peradaban yang tinggi, sehingga memungkinkan terjadinya akulturasi antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu dan India. Dari pendapat para ahli tentang unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar kebudayaan Indonesia asli sudah cukup tinggi, mustahil terjadi akulturasi antara kebudayaaan Indonesia dengan kebudayaan asing lainnya.

E.     Faktor Internal dan Eksternal Perubahan Kebudayaan
Faktor Internal yaitu:
1.      Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan,contohnya : bidang perekonomian, pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan,sandang dan papan.
2.      Konflik Sosial
Konflik sosial dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat,contohnya : konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
3.      Bencana Alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya : banjir,bencana longsor,letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru,disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.
4.      Perubahan Lingkungan Alam
Ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,rusaknya hutan karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
Faktor eksternal yaitu:
1.      Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india,timur tengah bahkan eropa barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang besar,selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya.

2.      Penyebaran Agama
Masuknya unsur-unsur agama hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses penyebaran agama hindu dan islam ke indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.
3.      Peperangan
Kedatangan bangsa barat ke indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan,dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke indonesia.

F.     Hubungan antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas daripada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa.
Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal.
Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demikian Indonesia disebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Kebudayaan sendiri berkembang melalui beberapa periode. Mulai dari zaman prasejarah, zaman purba, zaman madya hingga zaman baru.
Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.































BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Budaya adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
2.      Wujud kebudayaan yaitu dapat berupa gagasan, aktivitas, dan artefak.
3.      Unsur kebudayaan yaitu sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat dan lembaga-lembaga, serta organisasi kekuatan.
4.      Unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli adalah pertanian di sawah, ilmu pelayaran, astronomi, pembuatan barang-barang logam, pembuatan tekstil, pembuatan barang-barang dari tanah liat, kehidupan agama yang teratur.
5.      Faktor penyebab perubahan kebudayaan yaitu perubahan demografis, konflik sosial, bencana alam, perubahan lingkungan alam, perdagangan, penyebaran agama, dan peperangan.
6.      Penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas daripada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa

B.     Saran
Dapat dibahas secara khusus mengenai kebudayaan asli indonesia agar dapat menambah wawasan para pembaca.

























DAFTAR PUSTAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar