BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
1. Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic
2. Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3. Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat
4. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
B.
Wujud
kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.
Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan
adat tata kelakuan.
3.
Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
C.
Unsur-unsur
Kebudayaan
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok budaya yang meliputi:
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2.
Organisasi ekonomi
3.
Alat-alat dan lembaga-lembaga
4.
organisasi kekuatan (politik)
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur
kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur
kebudayaan universal tersebut adalah :
- Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat
memuaskan.
- Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
- Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran
manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun
tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga
timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
- Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya
sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi
antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal
seperti bahasa Inggris.
5.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
- Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap
manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan
mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang
lain juga mengerti.
- Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya
Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan
Maha Kuasa.
D.
Unsur Budaya
Asli Indonesia
Unsur budaya
asli Indonesia menurut J.L. Brandes. Sejak awal Masehi, telah terjalin hubungan
dagang antara India dan China. Jalur perdagangan tersebut melalui Selat Malaka.
Karena letaknya di jalur perdagangan dan pelayaran internasional tersebut,
Indonesia dengan mudah mendapat pengaruh agama dan kebudayaan dari bangsa lain.
Salah satunya adalah pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.
Melalui
hubungan perdagangan tersebut, agama Hindu-Buddha masuk dan tersebar di
Indonesia. Pada awalnya agama Hindu dan Buddha dianut oleh para raja dan
bangsawan. Dari lingkungan kerajaan tersebut kemudian agama Hindu-Buddha dengan
mudah tersebar ke lingkungan rakyat biasa. Hal ini sesuai dengan aturan jaman
dulu, yaitu rakyat harus mengikuti agama yang dianut oleh raja mereka.
Meski
demikian, tidak semua budaya asing bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.
Salah satu alasan mengapa tidak semua budaya luar yang masuk ke Indonesia
ditiru begitu saja oleh masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia telah
memiliki local genius. Local genius adalah kemampuan suatu masyarakat untuk
menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan cita rasa
setempat.
Local genius
yang merupakan budaya asli masyarakat Indonesia telah berkembang sebelum
kedatangan pengaruh Hindu-Buddha. Kebudayaan indonesia asli atau
kebudayaan indonesia sebelum masuknya pengaruh kebudayaan hindu (India),
unsur-unsurnya masih terdapat perbedaan pendapat dari para ahli. Hal itu
disebabkan oleh kelangkaan sumber sejarah. Meskipun demikian, para ahli
sependapat bahwa kebudayaan indonesia sebelum masuknya pengaruh Hindu, sudah
memiliki taraf yang cukup tinggi.
Menurut J.L.
Brandes, bangsa Indonesia memiliki 10 unsur budaya asli. 10 budaya asli
Indonesia adalah:
1. Kepandaian bersawah dan bercocok tanam.
2. Kemampuan berlayar dan mengenal arah angin.
3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang.
4. Kemampuan dalam seni gamelan.
5. Kepandaian membatik dan membuat pola seni ornamen.
6. Kemampuan mengerjakan barang dari logam.
7. Menggunakan aturan metrik atau alat ukur.
8. Menggunakan alat tukar uang logam.
9. Mengenal sistem perbintangan.
10. Telah terbentuk susunan masyarakat yang teratur.
1. Kepandaian bersawah dan bercocok tanam.
2. Kemampuan berlayar dan mengenal arah angin.
3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang.
4. Kemampuan dalam seni gamelan.
5. Kepandaian membatik dan membuat pola seni ornamen.
6. Kemampuan mengerjakan barang dari logam.
7. Menggunakan aturan metrik atau alat ukur.
8. Menggunakan alat tukar uang logam.
9. Mengenal sistem perbintangan.
10. Telah terbentuk susunan masyarakat yang teratur.
Pendapat J.L. Brandes diatas
disanggah oleh Dr.N.J.kroom, yang mengatakan bahwa unsur-unsur kebudayaan
wayang, membatik, dan gamelan bukan unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia,
tetapi unsur kebudayaan India. Unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli adalah:
1. Pertanian
dengan irigasi
2. Ilmu
pelayaran
3. Astronomi
4. Membuat
dan memakai logam
5. Pemerintahan
yang teratur
Terhadap sanggahan N.J. Kroom
itu, Locher memberikan sanggahan dengan mengemukakan bahwa unsur kebudayaan
indonesia adalah “membatik” yakni kebudayaan Indonesia asli, bukan unsur
kebudayaan India. Membatik adalah unsur kebudayaan Indonesia asli yang kemudian
disebarkan ke Mesir, Turkistan, Rusia, Cina Selatan dan Jepang. Selanjutnya,
Locher menjelaskan bahwa bangsa Indonesia telah menyeberangi Lautan Teduh
(Pasifik) untuk memperkenalkan dan mengajarkan seni batik.
R. Pitono mengemukakan
kesimpulan, bahwa unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli adalah:
1. Pertanian
di sawah
2. Ilmu
pelayaran
3. Astronomi
4. Pembuatan
barang-barang logam
5. Pembuatan
tekstil
6. Pembuatan
barang-barang dari tanah liat
7. Kehidupan
agama yang teratur (pemujaan arwah nenek moyang, pemujaan matahari, dan
sebagainya)
Bangsa Indonesia waktu itu sudah
memiliki taraf kebudayaan dan peradaban yang tinggi, sehingga memungkinkan
terjadinya akulturasi antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu dan
India. Dari pendapat para ahli tentang unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar kebudayaan Indonesia asli
sudah cukup tinggi, mustahil terjadi akulturasi antara kebudayaaan Indonesia
dengan kebudayaan asing lainnya.
E. Faktor Internal dan Eksternal Perubahan
Kebudayaan
Faktor
Internal yaitu:
1. Perubahan
Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung
terus bertambah,akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor
kehidupan,contohnya : bidang perekonomian, pertambahan peduduk akan persediaan
kebutuhan pangan,sandang dan papan.
2. Konflik
Sosial
Konflik sosial dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
dalam suatu masyarakat,contohnya : konflik kepentingan antara kaum pendatang
dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah
mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para
transmigran.
3. Bencana Alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat
mempengaruhi perubahan contohnya : banjir,bencana longsor,letusan gunung berapi
masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru,disanalah mereka
harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga
terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.
4. Perubahan
Lingkungan Alam
Ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai
yang membentuk delta,rusaknya hutan karena erosi,perubahan demikian dapat
mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya
adaptasi dengan lingkungan setempat.
Faktor eksternal yaitu:
1.
Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur
dengan india,timur tengah bahkan eropa barat,itulah sebabnya indonesia sebagai
persinggahan pendagang pendagang besar,selain berdagang mereka juga
memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah
perubahan budaya.
2.
Penyebaran Agama
Masuknya unsur-unsur agama hindu dari india atau
budaya arab bersamaan proses penyebaran agama hindu dan islam ke indonesia
demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama
kristen dan kalonialisme.
3.
Peperangan
Kedatangan bangsa barat ke indonesia umumnya
menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan,dalam suasana tersebut
ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke indonesia.
F. Hubungan antara Penduduk, Masyarakat dan
Kebudayaan
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama
lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk
yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan baik yang mereka dapat
dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan
berjalannya waktu.
Oleh karena
itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan
ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat
dan menjadi ciri khas daripada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa.
Pada zaman
dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat
yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden.
Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka
telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk
melestarikan daerah di mana mereka tinggal.
Mereka mulai
bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat
ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia
dan dengan demikian Indonesia disebut dengan negara agraris, karena sebagian
besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat
zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari
peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara
adat. Kebudayaan sendiri berkembang melalui beberapa periode. Mulai dari zaman
prasejarah, zaman purba, zaman madya hingga zaman baru.
Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman
purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya
peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut.
Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal
tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih
jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya.
Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai
menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada
zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang
sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi
kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat
istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni
berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun
budha yng di bangun pada zaman ini.
Zaman madya
ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya
menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar
bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi
perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru
di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru
masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung.
Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup,
cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari
luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan
asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Budaya
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
2. Wujud
kebudayaan yaitu dapat berupa gagasan, aktivitas, dan artefak.
3. Unsur
kebudayaan yaitu sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat dan
lembaga-lembaga, serta organisasi kekuatan.
4. Unsur-unsur
kebudayaan Indonesia asli adalah pertanian di sawah, ilmu pelayaran, astronomi,
pembuatan barang-barang logam, pembuatan tekstil, pembuatan barang-barang dari
tanah liat, kehidupan agama yang teratur.
5. Faktor
penyebab perubahan kebudayaan yaitu perubahan demografis, konflik sosial,
bencana alam, perubahan lingkungan alam, perdagangan, penyebaran agama, dan peperangan.
6. Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan
sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi
kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri
khas daripada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa
B.
Saran
Dapat dibahas secara khusus mengenai
kebudayaan asli indonesia agar dapat menambah wawasan para pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/06/pengertian-kebudayan.html
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/06/pengertian-kebudayan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar